Jakarta (ANTARA News) – Kepergian aktor sekaligus pengajar tari Rudy Wowor di usia 76 pada Jumat (5/10) meninggalkan duka mendalam tidak hanya dunia film, tapi juga dunia seni tari. Maklum saja, seniman berdarah Indonesia-Belanda ini pernah mengajar seni tari di Eksotika Karmawibangga Indonesia (EKI) Dance Company lebih dari satu dekade.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap sepak terjang Rudy dalam dunia seni, mulai dari tari, akting, fesyen, hingga menulis, EKI Dance Company mempersembahkan “Mari Menari” yang diselenggarakan pada Sabtu (13/10) mendatang pada pukul 15.00 dan 19.00 WIB di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia.

Dalam pertunjukan “Mari Menari” ini akan memutar video mengenai Rudy, termasuk tarian karya Rudy Wowor akan dipentaskan ulang oleh para muridnya, juga proyek-proyek yang ditekuni oleh Rudy Wowor selama masa beliau berkarya, seperti yang tertulis dalam rilis yang diterima, Senin.

Baca juga: Kemarin, Rudy Wowor tutup usia, pembukaan Synchronize Fest hingga Garuda Travel Fair

Berbicara mengenai begawan seni tari ini, Rudy merupakan salah satu penari utama pada konser musik Rolling Stones ketika tur di Eropa. Tak heran, bila kiprahnya dikenal luas di pelbagai negara, seperti Belanda, Jerman, Prancis, dan Spanyol.

Dalam tonggak seni pertunjukan di Indonesia, Rudy lah yang membawa istilah “show director” dalam peragaan busana yang berdampak pada pergelaran relatif canggih lantaran melibatkan banyak unsur, seperti akting, tari, musik, dan dekorasi.

Baca juga: Anak Rudy Wowor menyesal telat bawa sang ayah berobat

Selain itu, Rudy juga menggarap aksi panggung untuk sejumlah penyanyi seperti Vina Panduwinata, Hetty Koes Endang, SAS Grup, dan banyak lagi.

Rudy yang juga membintangi film “Tjoet Nja' Dhien” yang membawanya dalam nominasi peran pembantu terbaik, lalu film “Java Heat”, dan sejumlah drama TV.

Adanya “Mari Menari” diharapkan semua orang mengenal lebih dekat mengenai Rudy Wowor dan perjuangannya di dunia seni.

Baca juga: "Kehilangan" sosok ayah, Michael Wowor: bikin tato Papa

Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018