Kupang (ANTARA News) - Investor yang tergabung dalam Merhavv Group Israel telah menyiapkan 700 juta dolar AS atau sekitar enam triliun rupiah untuk pengembangan tanaman jarak pagar (jatropa curcas) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Nilai uang sebanyak itu akan kami investasikan dalam pengembangan jatropa dan kegiatan lainnya hingga menghasilkan bahan bakar biodiesel," kata Presiden Direktur Merhavv Group Israel Gideon Weinstein saat rapat koordinasi dengan Bupati Kupang, Drs Ibrahim Agustinus Medah beserta jajarannya, di Kupang, Jumat. Weinstein didampingi dua orang investor Merhavv Group Israel masing-masing Jacgues Eshel dan Yosef Ziv serta empat orang pejabat PT Manhattan Capital yakni Sudiro Andiwiguna, Setiawan Sudei, Ir Muhammad Ansor dan Herman Ndoen. PT Manhattan Capital yang berbasis di Jakarta merupakan investor nasional yang bermitra dengan Merhavv Group Israel dalam pengembangan sumber daya energi biodiesel seperti jatropa beserta infrastruktur pendukungnya di sejumlah daerah di Indonesia. Investor asal Israel itu mengatakan dunia internasional sedang gencar mengupayakan sumber daya energi alternatif sehingga Merhavv Group Israel pun terlibat aktif mengembangkan jatropa. "NTT merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan jatropa sehingga kami akan investasi besar-besaran dan kami membutuhkan tanaman jatropa dalam jumlah banyak," ujarnya. Menurut dia, jatropa yang hendak dikembangkan di Kabupaten Kupang untuk tahap awal mencakup 50 ribu hektare dengan dukungan dana 350 juta dolar AS atau sekitar tiga triliun rupiah. Direncanakan, pengembangan jatropa di Kabupaten Kupang mencakup 100 ribu hektare sehingga dana yang disiapkan sebanyak 700 juta dolar AS atau sekitar enam triliun rupiah. "Kami sering dengar bahwa ketersediaan air untuk lahan pertanian di daerah ini (Kupang) masih menjadi masalah, tetapi itu bukan masalah krusial karena pengembangan jatropa bisa dengan jumlah air yang minim," ujarnya. Weinstein sempat mengungkapkan kekhawatiran investor asing pada umumnya soal kepemilikan lahan investasi yang dikabarkan sering menimbulkan masalah ketika investasi sedang berlangsung. Namun, ia tetap optimistis masalah tersebut dapat diantisipasi oleh pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Kupang. "Kami akan segera kirim tim khusus untuk mengkaji kelayakan pengembangan jatropa di Kupang dan bagaimana nantinya bibit jatropa disalurkan kepada petani untuk dikembangkan," ujarnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007