Jakarta, (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) 2018 menunjukkan kondisi ekonomi nasional saat ini cukup kuat.

"Ini (Pertemuan IMF-WB) kesempatan kita untuk memperlihatkan bahwa ekonomi kita itu cukup kuat," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi ketika ditemui di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, melalui pertemuan itu juga akan membuka kerja sama antar negara dalam rangka mengatasi masalah global, sekaligus menjual potensi wisata Indonesia.

"Pada saat sekarang saja kita bisa menghadirkan 189 partisipan dari berbagai negara untuk hadir. Jadi saya pikir ini adalah saat-saat kita menjual potensi, baik untuk traveling maupun lainnya," katanya.

Secara terpisah, Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo mengatakan pihaknya menggelar lima kegiatan sebagai upaya memberikan nilai tambah bagi Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018.

Ia menyampaikan lima kegiatan akan digelar OJK di Bali yaitu, High Level Policy Dialogue Forum: The Future of Finance, Fintech Talk Seminar, International Seminar Research on Financial Sector and
the Future of Finance.

Selain itu, Financial Service Authority (FSA) of Asia Coordination Meeting, dan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan otoritas jasa keuangan Thailand dan Singapura.

Baca juga: Ini kata Manager Bank Dunia tentang Paviliun Indonesia

Baca juga: Bahas implementasi, Menkominfo dijadwalkan ketemu Jack Ma pada Pertemuan IMF-WBG

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018