Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Jumat sore menguat berada di bawah level Rp9.400 per dolar AS, karena pelaku berspekulasi membeli rupiah setelah beberapa hari lalu merosot.
Nilai tukar rupiah naik menjadi Rp9.395/9.400 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.404/9.405 per dolar AS atau menguat tipis sembilan poin.
Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga mengatakan, peluang rupiah untuk terus menguat sebenarnya cukup besar apabila laju inflasi Agustus yang akan diumumkan BPS terkendali di 6 persen.
"Selain itu juga Bank Indonesia (BI) masih tetap mempertahankan suku bunga acuan, meski ada ruang untuk menurunkannya," katanya.
Rupiah, lanjut dia, juga mendapat dukungan pasar eksternal dengan rencana Bank Sentral AS (The Fed) yang juga akan menurunkan bunga Federal Fund Rate, meski masih belum pasti (mengambang).
Momen rupiah untuk menguat pada bulan depan makin baik, melihat berbagai dukungan muncul di pasar, ucapnya.
Edwin Sinaga mengatakan, rupiah pada pekan depan diperkirakan akan kembali menguat asalkan tidak ada gejolak yang menekan seperti kasus "subprime mortgage" (kasus gagal bayar kredit perumahan) di AS yang sewaktu-waktu bisa bergejolak.
Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya untuk menekan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan memberi situasi kondusif bagi rupiah untuk kembali menguat pada pekan berikutnya, katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007