Gianyar (ANTARA News) - Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat terbatas dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), yang salah satu agendanya membahas kemungkinan perlu tidaknya membentuk Komisi Nasional (Komnas) Amandemen UUD`45. "Materi pembahasan rapat Presiden dan Wantimpres lebih pada wacana perlu tidaknya amandemen UUD`45 beberapa waktu ke depan, termasuk usulan pembentukan Komnas Amendemen UUD`45," kata Ketua Wantimpres Ali Alatas usai rapat dengan Presiden Yudhoyono di Istana Tampak Siring Gianyar, Bali, Jumat. Semua anggota Wantimpres yaitu Ali Alatas, Emil Salim, Adnan Buyung Nasution, TB Silalahi, Rachmawati Soekarnoputri, Syahrir, Subur Budhi Santoso, Radi A. Gany, dan Ma`ruf Amin menghadiri rapat terbatas itu. Presiden didampingi oleh Menko Polhukam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Perekonomian Boediono, dan Mensesneg Hatta Rajasa. Ali Alatas menjelaskan, Presiden dalam pidatonya di depan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada 23 Agustus lalu telah memberikan gambaran bagaimana pemikiran Kepala Negara terhadap amandemen UUD`45. "Kami berdebat dan bertukar pikiran mengenai wacana amendemen kelima UUD`45, karena hal ini sudah timbul ke permukaan sehingga perlu pembahasan bersama," kata dia. Sementara itu Juru Bicara Kepresidenan Andi Malarangeng mengatakan, DPD telah melangkah lebih jauh dengan mengidentifikasi pasal-pasal yang perlu diamandemen untuk memperkuat kewenangan DPD. Komnas Amandemen UUD`45, kata dia, nanti bertugas menelaah sistem ketatanegaraan, sistem pemerintahan, dan pranata hukum yang tepat untuk negara. "Presiden mengusulkan Komnas Amandemen nantinya beranggotakan pakar dan tokoh yang memiliki kearifan serta pengalaman luas di bidang tata negara," kata Andi. Disebutkan pula oleh dia, selama ini telah terjadi empat kali amandemen terhadap UUD`45, dan ada beberapa kritik yang harus dibicarakan secara komprehensif oleh para pakar tersebut. "Kewenangan amandemen UUD memang ada di tangan MPR, tetapi tidak ada salahnya Presiden memberikan usulan. Kalau MPR sepakat membentuk Komnas Amandemen, ya... mari segera dibahas," demikian Andi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007