Jakarta (ANTARA News) - PT Perkebunan Negara X (PTPN X) tengah menjajaki sindikasi pinjaman kredit sekitar Rp1,1 triliun dari Bank Mandiri, BRI, Bank Mega dan BCA pada tahun depan yang rencananya akan diperuntukkan bagi pengembangan usaha perusahaan. "Pinjaman sindikasi tersebut untuk kebutuhan revitalisasi perkebunan yang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp1,6 triliun," kata Direktur Keuangan PTPN X, Tendry Supriatno, di Jakarta, Jumat. Menurutnya, untuk revitalisasi itu PTPN X telah berbicara intensif dengan manajemen Bank Mandiri untuk mendapatkan kredit sebesar Rp1,1 triliun. Sedangkan sisanya Rp500 miliar dipenuhi dari kas internal. Sebagai lead sindikasi, menurut Tendry, adalah Bank Mandiri dan BRI. "Selain itu, masih ada bank lainnya, seperti BCA dan Bank Mega," tuturnya. Dia menambahkan dengan Bank Mandiri, pihaknya telah melakukan pembicaraan secara intensif mengenai pembiayaan kredit tersebut. "Di harapkan dapat mulai pada tahun depan. Sedangkan dicairkan (dananya) pada 2008-2009," tambahnya. Sementara itu Direktur Bank Mandiri, Budi G sadikin mengatakan, Bank Mandiri telah memberikan pinjaman pembiayaan bagi petani tebu di Jawa Timur untuk masa tanam 2007 hingga 2008 melalui pola penyaluran pinjaman program kemitraan melalui PTPN X (Linkage Program). Bank Mandiri memberikan total plafon kredit sebesar Rp 50 miliar, yang ditujukan untuk sekitar 2.500 petani tebu di area 6 pabrik gula gula PTPN X. "Jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan kondisi dari siklus usaha petani tebu yaitu maksimum selama 18 bulan. Jasa administrasi atau bunga yang diterapkan untuk petani tebu ini adalah sebesar 10 persen per tahun," kata Budi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007