"Kami bisa melihat gambaran kecil tentang Indonesia"

Nusa Dua (ANTARA News) - Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia dimanfaatkan Indonesia selaku tuan rumah untuk memamerkan kerajinan khas Nusantara dan pencapaian pembangunan pada Paviliun Indonesia yang berada di lokasi yang sama dengan ajang internasional tersebut.

Delegasi yang hadir pada kegiatan besar tersebut, tidak hanya khusus datang untuk menghadiri pertemuan, namun ada juga yang memanfaatkan waktu untuk melihat Paviliun Indonesia. Salah satunya Manager Bank Dunia untuk wilayah Eropa bagian selatan, Dirk Reinermann.

"Saya tidak hanya datang untuk menghadiri pertemuan tetapi ingin juga memahami Indonesia," kata Dirk ketika ditemui di Paviliun Indonesia di area BICC Westin Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Ia terlihat mengagumi kegiatan seniman Bali yang saat itu sedang memahat kerajinan topeng barong khas Pulau Dewata.

"Cara membuat topengnya itu indah sekali, sangat mengesankan. Saya akan beli nanti sebelum saya pulang," ucapnya.

Pria yang bergabung dengan Bank Dunia sejak 1996 itu mengaku terkesan dengan ide pemerintah Indonesia yang memamerkan capaian pembangunan Indonesia, yang dinilainya kini sudah jauh berkembang dan berbeda ketika dirinya terakhir ke Bali 20 tahun lalu.

Dengan adanya pameran tersebut, ia bisa melihat potret kecil tentang Indonesia yang kini ekonominya juga berkembang.

"Saya senang bisa mendapatkan informasi tentang Indonesia. Beberapa informasi penting tentang ekonomi, kerajinan, dan budaya. Kami bisa melihat gambaran kecil tentang Indonesia," katanya.

Adanya Paviliun Indonesia tersebut disambut baik para perajin salah satunya Cokorda Raka Bawa, pemahat dari Desa Batubulan Kangin, Sukawati, Gianyar, Bali, yang sudah puluhan tahun menekuni seni membuat topeng.

Pria berusia 56 tahun itu tidak hanya memajang hasil karyanya, tetapi sembari memahat kayu pule yang akan dibuat menjadi topeng barong langsung di hadapan para pengunjung.

Ia mengharapkan hasil kerajinan topeng khas Bali buatannya bisa lebih dikenal dunia melalui pameran khusus yang didirikan serangkaian pertemuan ekonomi dan keuangan terbesar tahun ini.

"Saya mengerjakan ini hanya untuk berkesenian dan biasanya hanya dibuat berdasarkan pesanan. Dengan begini saya berharap semakin dikenal tidak hanya di negara sendiri tetapi juga mancanegara," katanya.

Sejumlah BUMN menampilkan capaian pembangunan di Tanah Air melalui Paviliun Indonesia yang dibangun selama pelaksanaan pertemuan itu, 8-14 Oktober 2018.

Selain memamerkan capain pembangunan Indonesia, sekitar 150 UMKM dari 64 pemerintah kabupaten/kota di Indonesia juga turut dilibatkan dalam memamerkan hasil karyanya.

Para pengunjung dimanjakan dengan adanya demo pembuatan batik, tenun, kerajinan tas, kipas, topeng dan suling serta kerajinan lainnya yang diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para delegasi.

Rencananya, Menteri BUMN Rini Soemarno akan membuka paviliun di sela-sela pertemuan tahunan tersebut.

Baca juga: Di Pertemuan IMF, BUMN unjuk pencapaian lewat Paviliun Indonesia

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018