"Pergerakan nilai tukar rupiah yang terpengaruh penguatan dolar AS secara global masih dapat membebani pasar saham"

Jakarta (ANTARA News) - Setelah dibuka menguat 3,37 poin atau 0,06 persen menjadi 5.735,30 pada Senin pagi, Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai masih rentah melemah kembali, karena minim sentimen positif di pasar saham.

Pada awal pekan IHSG menguat dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,41 poin atau 0,05 persen menjadi 898,36.

"IHSG bergerak menguat setelah mengalami penurunan cukup dalam pada pekan lalu," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Namun, lanjut dia, penguatan IHSG yang bersifat teknikal itu masih rentan terhadap pelemahan mengingat minimnya sentimen positif yang beredar di pasar saham.

"Pergerakan nilai tukar rupiah yang terpengaruh penguatan dolar AS secara global masih dapat membebani pasar saham," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, pergerakan sejumlah bursa saham Asia yang mengalami tekanan dapat menambah beban bagi IHSG.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan konflik dagang Amerika Serkat-Tiongkok berpotensi menjadi geopolitik setelah kapal Tiongkok menghalau kapal AS yang melintas di Laut Cina Selatan.

"Situasi itu juga dapat membawa ketidakpastian pasar," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Shanghai melemah 66,07 poin (2,34 persen) ke 2.755,28, indeks Hang Seng melemah 119,43 poin (0,45 persen) ke 26.453,13, dan indeks Strait Times melemah 19,86 poin (0,62 persen) ke posisi 3.189,93.

Baca juga: Setelah libur sepekan, Bursa China dibuka melemah

Baca juga: Bursa Hong Kong dibuka naik 145,03 poin

Baca juga: Bursa Australia dibuka turun, saham pertambangan rontok

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018