Peluang untuk meraih medali emas cukup terbuka. Apalagi kelas ini dipecah. Sebelumnya C4 dan 5 digabung. Kami berharap dukungannya agar medali emas bisa tercapai
Jakarta (ANTARA News) - Kejuaraan Asian Para Games (APG) 2018 Jakarta Senin memasuki hari kedua dan Indonesia sebagai tuan rumah terus berusaha mengejar raihan medali termasuk melalui cabang olahraga yang baru pertama kali diikuti yaitu para-balap sepeda.
Ada delapan medali emas yang diperebutkan pada hari pertama pelaksanaan balapan para-balap sepada dan Indonesia mengincar satu medali dari pebalap andalannya yaitu Muhammad Fadli. Mantan pebalap motor ini akan turun di nomor bergengsi yaitu individual time trial (ITT) C4 di Sirkuit Sentul Bogor Jawa Barat.
"Peluang untuk meraih medali emas cukup terbuka. Apalagi kelas ini dipecah. Sebelumnya C4 dan 5 digabung. Kami berharap dukungannya agar medali emas bisa tercapai," kata pelatih para-balap sepeda timnas Indonesia Puspita Mustika Adya.
Menurut dia, meski peluang besar bukan berarti tidak ada tantangan. Fadli harus tetap waspada tekanan dari lawan yang diantaranya wakil dari Malaysia, Moch Najib Turano maupun wakil dari China, Wei Guoping meski andalan Indonesia ini cukup akrab dengan Sirkuit Sentul.
"Memang lawan cukup berat. Tapi kami diuntungkan dengan adaptasi lintasan. Lawan hanya beberapa kali latihan saja. Sedangkan Fadli, Sentul sudah ibarat menjadi rumah. Makanya peluang cukup besar," kata mantan pebalap nasional itu.
ITT C4 menempuh jarak 20 km atau akan mengelilingi sirkuit sebanyak lima kali. Selain turun di ITT, Fadli juga akan turun di tiga nomor lainnya yaitu road race, tim sprint dan pursuit 4 km. Untuk dua nomor terakhir kejuaraan berlangsung di Velodrome Rawamangun.
Tidak hanya dari balap sepeda. Medali untuk kontingen Indonesia diharapkan juga datang dari cabang olahraga para atletik yang saat menyiapkan 33 medali emas. Pada cabang ini Indonesia menargetkan mampu meraih tiga medali emas yang salah satunya lewat Abdul Hakim.
Begitu juga dari renang. Ada 20 medali emas yang diperebutkan pada hari kedua pelaksanaannya. Hingga saat ini Indonesia baru mengumpulkan satu perunggu dari empat medali emas. Jendi Pangabean merupakan salah satu yang diharapkan mampu menyumbang emas untuk tuan rumah.
Begitu juga dengan tenis meja. Peluang untuk meraih medali memang cukup besar karena ada atlet sarat pengalaman yaitu David Jacobs. Pada cabang ini Indonesia menargetkan mampu meraih dua medali emas. Hanya saja persaingan di sini bakal ketat terutama menghadapi wakil dari China.
Selain itu kontingen Indonesia diharapkan mampu membuat kejutan dari cabang-cabang yang sebelumnya kurang diunggulkan seperti memembak. Peluang memang sangat terbuka yang salah satunya melalui atlet Hani Puji Hastuti maupun Bolo Triyanto.
Sejak dibuka secara resmi Sabtu (6/10), kontingen Indonesia telah mengumpulkan satu medali emas dari cabang bulu tangkis beregu putra. Selain itu satu medali perak dari cabang para-angkat berat lewat I Nengah Widiasih serta satu perunggu dari cabang renang.
Sebelumnya Menpora Imam Nahrawi berharap pundi-pundi emas terus bertambah. Emas dari cabang bulu tangkis diharapkan menjadi pembuka kran mengingat Indonesia ditargetkan mampu mengemas 16-17 medali emas agar bisa masuk 10 besar klasemen.
"Ayo terus memberi dukungan pada atlet kita. Peluang untuk meraih emas sangat terbuka. Semoga emas bulu tangkis menjadi pembuka untuk emas-emas berikutnya," katanya saat dikonfirmasi.
Demi mendukung atlet Indonesia, Menpora Imam Nahrawi mengaku akan berusaha mendukung langsung di lapangan. Pihaknya berharap banyak kejutan terjadi. Apalagi apresiasi dari pemerintah dalam hal ini bonus sama dengan atlet yang turun di Asian Games 2018 lalu.
Baca juga: Hari ini Indonesia turun di 25 pertandingan perorangan bulu tangkis
Baca juga: Daftar perolehan medali
Baca juga: Emas pertama pendongkrak semangat kontingen Indonesia
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018