Setiap malam masih gelap, listrik belum diperbaiki, sementara BBM semakin langka untuk menghidupkan mesin gensetDonggala (ANTARA News) - Masyarakat Desa Enu, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, mengevakuasi temuan enam jenazah yang tertimbun longsor pascagempa bermagnitudo 7,4 pada skala Ritcher di daerah tersebut, Jumat (28/9).
"Ada empat orang yang terjebak dalam mobil dan dua orang yang mengendarai sepeda motor," kata Ismail salah seorang warga di sekitar lokasi penemuan jenazah, Minggu petang.
Menurut dia, sejak gempa terjadi, longsoran itu tidak pernah dibersihkan, hingga tercium aroma busuk di sekitarnya.
Selain itu, longsoran tersebut juga memutuskan arus transportasi di jalur jalan trans Sulawesi dari arah Kabupaten Tolitoli menuju Kota Palu.
"Jumat (5/10) siang baru ada alat jenis eksavator yang selesai membersihkan longsoran itu dan menemukan jenazah tertimbun di bawah tanah," ujarnya.
Antara yang melintas di jalan tersebut, menemukan sisa rangka mobil jenis Avanza yang sudah rusak berat.
Baca juga: Evakuasi korban ditargetkan selesai 11 Oktober
Sementara jenazah sudah dievakuasi oleh pihak keluarga, yang diketahui empat orang berasal dari Desa Tambu, Kecamatan Balasesang, Kabupaten Donggala dan dua orang berasal dari Kecamatan Tawaili, Kota Palu.
Pascagempa pekan lalu, jalur transportasi di kilometer 43 dari Kota Palu, tidak dapat dilalui kendaraan roda empat dan hanya dilalui kendaraan roda dua, dengan membayar uang jasa pembersihan Rp20 ribu, untuk masyarakat sekitar.
Sepanjang jalur jalan trans Sulawesi, terlihat puluhan rumah masyarakat rusak berat dan ringan akibat gempa, yang juga melanda wilayah Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Hingga hari ke sembilan, belum dilakukan perbaikan jaringan listrik untuk daerah Donggala bagian Utara dari arah Kota Palu.
"Setiap malam masih gelap, listrik belum diperbaiki, sementara BBM semakin langka untuk menghidupkan mesin genset," keluh salah seorang warga Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kabupaten Donggala.
Baca juga: 1.117 relawan kesehatan akan jangkau area terpencil terdampak bencana
Baca juga: Butuh enam ekskavator untuk evakuasi korban likuifaksi
Pewarta: Fauzi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018