Kuningan (ANTARA News) - Pemerintah mengandalkan peningkatan produksi minyak sesuai target RAPBN tahun 2008 sebesar 1,084 juta barel per hari dari setidaknya 22 lapangan minyak. Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPB Migas), Kardaya Warnika, di Kuningan, Jabar, Jumat, mengatakan sebanyak 10 lapangan minyak di antaranya merupakan lapangan yang baru berproduksi 2008. Ke-10 lapangan itu adalah North Duri, Kotabatak, Bekapai, Handil, Tunu 11A, Pulau Gading dan Sungai Kenawang, Fariz, Kuat, Singa, dan Tangguh. "Sementara, 12 lapangan lainnya sudah mulai produksi awal 2007, namun akan mencapai produksi cukup besar pada 2008," katanya. Ke-12 lapangan itu adalah SW Betara, Tunu 12, TSB, Ujung Pangkah, Soka, Fariz, NE Aja, Balam South, KE-32, KE-38, KE-39, dan KE-54. Menurut Kardaya, tahun 2008 merupakan upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak setelah sebelumnya terus mengalami penurunan. "Produksi minyak Indonesia sejak 1995 mengalami penurunan dengan paling tajam terjadi antara 1998-2002. Setelah 2002, pemerintah berusaha meningkatkan produksi, namun tidak bisa langsung naik. Pada 2004 sudah terlihat stabil dan `take off` pada 2008," katanya. Selain lapangan baru, lanjut Kardaya, produksi minyak 2008 akan diupayakan melalui percepatan sumur sisipan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang terdiri dari 67 sumur untuk minyak berat dan tujuh sumur minyak ringan. Selanjutnya, dengan mempercepat produksi Lapangan Pondok Tengah, Bekasi dari formasi Talang Akar yang dimiliki PT Pertamina EP. "Tahun ini, produksi Pondok Tengah memang belum bagus, tapi tahun depan akan naik. Sehingga, ada pergeseran yang seharusnya berproduksi sekarang menjadi 2008," katanya. Upaya lain adalah optimalisasi produksi dengan melakukan penyelesaian proyek pemeliharaan, peningkatan fasilitas seperti di Lapangan Kotabatak dan mengatasi kendala seperti di Lapangan Betara Complex, Handil, dan Bekapai. Melalui upaya-upaya itu, Kardaya mencatat, pada 2008, sebanyak 22 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mengalami kenaikan produksi dengan volume 99.000 barel per hari. Kenaikan produksi itu akan melebihi 21 KKKS yang mengalami penurunan produksi 2008 sebesar 15.000 barel per hari atau masih ada selisih 84 ribu barel per hari. Peningkatan produksi 84 barel per hari itu akan memenuhi target produksi minyak RAPBN 2008 yang ditetapkan sebesar 1,084 juta barel per hari. Tidak Khawatir Menyangkut produksi gas, pemerintah mengaku tidak khawatir dengan pencapaian target sampai 2009. Produksi gas 2008 ditargetkan mencapai 1,786 juta barel setara minyak atau meningkat dari 2007 yang direncanakan 1,599 juta barel setara minyak. Pemerintah untuk 2009 menargetkan produksi gas naik lagi mencapai 2,24 juta barel setara minyak. Selain itu, tahun depan mulai berproduksi gas dari Lapangan Tangguh, Papua akhir 2008 dan Sisi-Nubi akan mencapai puncak produksi sebesar 300 juta kaki kubik per hari pada awal 2008. "Dengan peningkatan produksi gas yang cukup signifikan tersebut, kami optimis target peningkatan produksi migas sebesar 30 persen 2009 dibanding 2006 akan tercapai," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007