Sigi (ANTARA News) - Para pengungsi korban gempa bumi di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), sangat membutuhkan dokter dan bantuan obat-obatan.
Merry, seorang penduduk Desa Tomado yang ditemui Antara di sebuah tenda di desa tersebut, Minggu, mengatakan sangat membutuhkan dokter, sebab selama ini Puskesmas di Kecamatan Lindu belum ada dokternya.
Pelayanan kesehatan masyarakat selama ini hanya ditangani seorang bidan dan perawat honorer.
Sementara itu, ia mengatakan dampak dari gempa bumi di sana membuat banyak warga terutama anak-anak mulai terserang berbagai jenis penyakit karena tidur di tenda-tenda darurat, baik di lapangan maupun halaman rumah.
Warga belum mau kembali ke rumah mereka karena masih trauma dengan gempa yang mungkin terjadi lagi.
Rata-rata warga di lima desa di wilayah Lindu mengungsi ke tenda-tenda pengungsian. Sebab selain karena rumah mereka rusak akibat gempa bumi, juga takut terjadi gempa susulan.
Barnabas seorang warga Puro`o dari desa yang paling parah terdampak gempa di Kecamatan Lindu membenarkan yang paling dibutuhkan warga adalah dokter dan obat-obatan.
"Ini yang warga butuhkan yakni dokter dan obat, sebab warga mulai diserang penyakit pascagempa," kata dia.
Selain itu, warga juga sangat membutuhkan logistik bahan makanan, karena stok terus berkurang, sementara akses jalan menuju Lindu hingga kini masih terputus karena tertimbun tanah longsor.
Baca juga: Sebagian warga Sigi mulai bersihkan rumah
Baca juga: Desa Jonooge Kabupatean Sigi masih terisolir
Pewarta: Anas Masa
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018