Palu (ANTARA News) - Gempa bumi 7,4 Skala Richter (SR) yang diikuti tsunami dan terjangan lumpur yang menghantam Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, menyapu bersih dokumen-dokumen penyelenggaraan pendidikan dan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah di wilayah itu.
"Tidak ada satu pun dokumen siswa, buku, dan dokumen lainnya mengenai kegiatan belajar mengajar ysng tersisa. Semuanya tertimbun dan terseret lumpur," ucap Guru Bidang Studi Agama di SDN 2 Petobo, Herni yang merupakan warga asli Kelurahan Petobo yang turut menjadi korban pada tragedi Jumat (28/9).
Ia menyebut beruntung bila dokumen kependidikan masih ada yang tersisa dan ada di sekolah. Sekalipun ada, sekolah tempatnya mengajar hancur saat gempa dan tsunami disertai lumpur menghantam Kelurahan Petobo.
Sebahagian bangunan SDN 2 Petobo masih ada, namun retak-retak dan berlumpur. Begitu pula mebel beserta dokumen sekolah banyak yang rusak.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai bagian terpenting dalam rencana pembelajaran, menurut dia, selembar pun tidak tersisa. Terdapat 16 tenaga kependidikan di sekolah tersebut termasuk dirinya, meliputi guru, tata usaha sekaligus operator dan penjaga sekolah.
Herni selamat dari bencana alam tersebut. Namun, 14 tenaga kependidikan lainnya belum diketahui kabar dan keberadaannya.
Sekalipun demikian, Herni siap mengajar dan kembali beraktivitas seperti biasa yang dirinya jalani sebelum gempa disertai lumpur menghantam Kelurahan Petobo.
"Di lokasi pengungsian saya juga mengajarkan anak-anak mengaji. Ini karena anak-anak ingin mengaji," ujar dia.
Dia mengutarakan sebelum peristiwa itu terjadi, siswa-siswi SDN 2 Petobo yang berjumlah 236 orang, baru selesai mengikuti ujian tengah semester. Belum sempat memeriksa hasil ujian serta memberi nilai kepada siswa dari hasil ujian tersebut, gempa disertai lumpur mengguncang.
Kondisi ini harus segera diatasi. Karena Desember 2018 siswa-siswi harus mengikuti semester ganjil. Hingga saat ini sebagian siswa-siswi di SDN 2 Petobo, belum diketahui kabar dan keberadaannya.
Baca juga: Tim kemanusiaan Prancis cari korban di Petobo
Baca juga: Butuh enam ekskavator untuk evakuasi korban likuifaksi
Baca juga: Pemerintah siapkan 320 hektare relokasi korban gempa
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018