Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai kasus kebohongan aktivis Ratna Sarumpaet tidak akan mengakibatkan pemilih Prabowo Subianto pergi berpindah haluan.

"Saya menduga isu Ratna tidak akan mengakibatkan pemilih Prabowo pergi, malah akan semakin membela," kata Djayadi di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan pemilih Prabowo adalah orang-orang yang cenderung anti-terhadap Presiden Jokowi.

Masalahnya, kata dia, kasus Ratna telah menyebabkan citra Prabowo menjadi negatif. Citra negatif itu akan menyulitkan Prabowo bersama cawapresnya Sandiaga Uno, dalam meraih suara pemilih yang belum menentukan sikap atau "undecided voters".

Citra negatif itu, kata dia, juga menyulitkan Prabowo meraih suara pemilih Jokowi yang masih mungkin pindah haluan.

"Tapi itu dugaan, hipotesis, perlu diuji dengan data," jelas Djayadi.

Djayadi mengatakan isu kebohongan Ratna Sarumpaet bukanlah isu fundamental. Isu tersebut dapat datang dan dilupakan dengan mudah atau sebaliknya mudah datang namun sulit dilupakan publik.

Dia memandang Prabowo masih memiliki kesempatan untuk memenangi Pilpres 2019, bergantung pada kondisi fundamental bangsa seperti perekonomian, keamanan dan lain sebagainya.

"Sekarang yang potensial berubah adalah isu ekonomi. Misalnya isu Rupiah melemah, isu terkait kebutuhan sehari-hari dan seterusnya," kata dia.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018