Ini sudah normal lah antrean, kalau kemarin sampai berkilo meter. Sejak tiga hari lalu mulai terurai

Palu (ANTARA News) - Antrean masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Kota Palu, Sulawesi Tengah, sudah kembali normal.

Berdasarkan pantauan di SPBU Jalan I Gusti Ngurah Rai Palu Barat, Minggu, antrean kendaraan roda dua dan roda empat hanya sebatas lima sampai tujuh kendaraan.

Perusahaan BUMN bidang energi tersebut mengerahkan petugas SPBU dari Pertamina MOR VII untuk menjadi operator sementara guna menggantikan karyawan setempat yang menjadi korban terdampak gempa. Para sukarelawan operator tersebut mengenakan kaos berwarna putih bertuliskan Pertamina Peduli Palu.

"Ini sudah normal lah antrean, kalau kemarin sampai berkilo meter. Sejak tiga hari lalu mulai terurai," kata sukarelawan operator Zulfirman.

SPBU tersebut tetap dijaga oleh personel TNI-Polri untuk keamanan.

Selain itu beberapa SPBU di pusat Kota Palu seperti di Jalan Kartini dan Jalan Profesor Mohammad Yamin juga tampak antrean yang tidak panjang.

Antrean tampak mulai terurai sejak dua hari lalu seiring Pertamina terus menambah pasokan BBM dari berbagai daerah.

Pascabencana gempa yang berpusat di Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) lalu, masyarakat terpaksa mengambil BBM sendiri bahkan mengambil dari tangki yang dipendam di dalam tanah.

Sejak Rabu (3/10) SPBU mulai beroperasi secara terbatas dengan pengawalan dari TNI-Polri. Masyarakat dilayani dan diperbolehkan membeli dengan jeriken.

Antrean jeriken untuk membeli BBM mengular sangat panjang dan berhari-hari diletakan di SPBU untuk mendapatkan bahan bakar. Namun hingga kini antrean kembali normal seiring berbagai aktivitas ekonomi di Palu yang mulai berjalan lagi.

Baca juga: BPH Migas minta warga Palu dan lainnya tidak gunakan jeriken
Baca juga: Pasokan BBM memperlancar BNPB menangani korban gempa Palu-Donggala

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018