Akses internet kami di sini masih mengandalkan jaringan Telemor, Timor Leste, yang memang lebih mahal.
Netemnanu Utara, NTT (ANTARA News) - Kepala Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Wemfied Komeo, mengatakan warganya sangat mengharapkan kehadiran jaringan internet Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) untuk memudahkan akses komunikasi masyarakat di wilayah yang berbatasan dengan Distrik Oecusse-Ambeno, Timor Leste.
"Akses internet kami di sini masih mengandalkan jaringan Telemor, Timor Leste, yang memang lebih mahal, sehingga harapan besar kami Telkomsel bisa masuk," kata Wemfied kepada wartawan, di Desa Netemnanu, Minggu.
Dijelaskannya, untuk bisa mengakses internet di daerah itu warga harus membeli kartu Telemor dengan harga Rp30.000 per kartu, kemudian ditambah pulsa voucer 1 dollar senilai Rp20.000.
"Tapi itu juga harus beli empat voucer sehingga biayanya Rp80.000 untuk bisa menggunakan internet selama satu minggu, itu pun kalau dipakai dengan hemat," katanya.
Ia mengatakan, kartu maupun pulsa voucer itu dapat dibeli dari warga Timor Leste yang datang menjualnya setiap hari di Pasar Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur.
Menurutnya, biaya yang mahal ini menyebabkan sebagian besar masyarakatnya tidak mengakses internet sebagai media berkomunikasi maupun mendapatkan berbagai informasi penting lainnya.
Untuk itu, ia berharap jaringan internet dari Indonesia bisa hadir, terutama Telkomsel.
"Karena kalau ada jaringan 3G atau 4G ada, maka tentu akan sangat memudahkan kami. Biayanya juga lebih hemat, Rp100.000 bisa pakai hingga satu bulan," katanya.
Aleks Thoma, seorang warga di Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur mengatakan warga setempat masih sangat sulit mengakses internet dari Indonesia sehingga terpaksa membeli kartu Telemor.
Ia mengatakan, kesulitan mengakses internet juga dialami dalam menjalankan pekerjaannya sebagai penanggung jawab PLTD Sub Rayon Oepoli.
"Setiap hari kami membutuh internet untuk bisa kirim laporan sementara jaringan Telkomsel yang beroperasi saat ini hanya untuk telpon dan mengirim pesan singkat sehingga sangat kesulitan," katanya.
Ia menjelaskan, penggunaaan internet dengan kartu Telemor jauh lebih mahal karena harus membeli pulsa voucer yang dijual secara terpisah.
"Untuk internet sendiri kita beli satu voucer, kemudian WhatsApp juga beli voucer khusus lagi jadi terpisah, berbeda dengan Telkomsel yang sekali isi pulsa bisa gunakan untuk semua," katanya.
Ia menambahkan, jika jaringan internet Telkomsel bisa hadir di daerah itu, maka sangat membantu masyarakat setempat yang selama ini belum banyak diakses karena biaya yang mahal.*
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018