Kita ambil bahan bakar dari Poso, awalnya memang susah, tetapi saat ini sudah lebih mudah didapat.
Palu (Antara) - Sejumlah angkutan bis dan mobil antarkota berangsur-angsur mulai beroperasi mengantar penumpang untuk berpindah tempat dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, menuju rute terjauh di Kota Manado di Sulawesi Utara.
Bustoni (45), supir mobil angkutan antarkota, mengaku ia mulai mengantar penumpang sejak Jumat. Rute utama yang ia lalui, Kota Palu menuju Kabupaten Poso.
"(Saya) sudah pergi mengantar penumpang sejak tiga hari lalu, per hari selalu penuh sekitar 8-10 penumpang," kata Bustoni saat ditemui di Kota Palu, Minggu.
Ia mengatakan, penumpang yang ikut dengan Bustoni, ingin mengungsi ke rumah kerabatnya di Kabupaten Poso.
"Walau pasar sudah mulai buka dan listrik mulai menyala, mungkin mereka ingin tenang dulu di rumah saudara," kata Bustoni mengomentari para penumpang yang mengungsi ke Poso.
Sementara itu, untuk sekali angkut, Bustoni tidak mengenakan tarif ke penumpang.
"Lagi musibah, yang penting patungan bahan bakar saja. Normalnya memang satu kali jalan tarifnya sekitar Rp80 ribu," kata Bustoni.
Sementara itu, agen bis dan perjalanan Medi Suka Laksana (MLS) di Jalan Samratulangi, Palu Timur, Kota Palu, sudah membuka layanan angkutan orang dan barang gratis sejak Jumat.
"Kami tidak mengenakan tarif ke penumpang karena ini merupakan salah satu bentuk bantuan," kata Sodiq, Manajer MSL Kota Palu saat ditemui di kantornya, Minggu.
Ia mengaku, layanan angkutan masih akan terus gratis hingga situasi di Kota Palu sudah kembali normal.
"Kami melayani rute Kota Palu, Kabupaten Poso, Morowali, Ampana, dan Kota Manado. Dari Jumat hingga Minggu, ada sekitar 3.972 penumpang yang mendaftar, sisa belasan yang belum diangkut, rencananya pagi ini," sebut Sodiq seraya menambahkan layanan ke Manado berangkat tiap pukul 11.00 WITA.
Di samping mengangkut orang, Sodiq mengatakan, MSL juga melayani jasa angkut barang seperti motor, kasur, ataupun logistik, diantaranya beras.
Walau Bahan Bakar Minyak (BBM) sempat langka di Kota Palu, Sodiq mengaku layanan MSL tetap diusahakan beroperasi melayani penumpang.
"Kita ambil bahan bakar dari Poso, awalnya memang susah, tetapi saat ini sudah lebih mudah didapat," tambahnya.
Gempa bumi dan gelombang Tsunami menghantam Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9). Hingga saat ini, jumlah korban mencapai 1.649 jiwa, dan sekitar 70 ribu warga tengah bertahan di pengungsian.
Di tengah masih berjalannya proses evakuasi, pasar mulai kembali beroperasi di beberapa wilayah Kota Palu, diantaranya Pasar Manonda di Jalan Kacang Panjang, Palu Tengah, dan Pasar Mombasa. Di samping itu, listrik pun juga sudah dapat diakses di sejumlah tempat di Kota Palu.
Baca juga: Jalur Palu-Parigi sudah normal pascagempa
Baca juga: BNPB: Sistem kelistrikan Sulteng 75 persen normal
Baca juga: Jalur Palu-Kulawi sudah kembali normal
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018