Setelah terjadi gempa dahsyat ini, PR besar saat ini adalah imbauan agar para korban kembali bangkit..
Palu (ANTARA News) - Wartawan senior Kantor Berita Antara Ade Partogi Marboen diwawancarai Penny Appeal, sebuah LSM asal Inggris, soal gempa dan tsunami Donggala-Palu.
Wawancara berlangsung di wilayah terdampak gempa di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Palu, Sabtu, secara spontan saat bertemu di lokasi.
Dalam wawancara itu, Marboen yang juga Koordinator Media Center Antara untuk Gempa Sulteng, menjelaskan dampak gempa di Balaroa ya g terjadi likuifaksi, baru pertama kali terjadi dan belum pernah ada pada bencana-bencana sebelumnya.
Marboen juga menjelaskan setelah terjadi gempa dahsyat ini, PR besar saat ini adalah imbauan agar para korban kembali bangkit.
Antara, katanya, sangat peduli membangkitkan kembali semangat hidup masyarakat Palu dan mendukung langkah pemerintah dalam penanganan gempa ini.
Penny Appeal merupakan salah satu LSM terkenal asal Inggris yang bekerja di 30 negara dan fokus menyalurkan bantuan dari berbagai pihak untuk negara-negara yang sedang dilanda krisis akibat perang atau bencana.
Penny Appeal berdiri tahun 2009, awalnya untuk membantu penanggulangan kemiskinan di Asia, Timur Tengah, dan Afrika, dengan menawarkan penyediaan air bersih, mengorganisasi pangan, merawat yatim piatu, dan bantuan medis.
Kemudian berkembang juga menangani krisis kemanusiaan di berbagai negara.
Terkait gempa yang terjadi di Sulteng, Penny Appeal melalui situsnya mengajak untuk menyumbangkan bantuan bagi para korban yang saat ini mendesak butuh bantuan makanan, bahan bakar, pemukiman, dan kesehatan.
Untuk bantuan paket makanan, donatur dapat memberikan donasi 50 Pounsterling . Satu paket makanan untuk masing-masing satu kepala keluarga dengan maksimal lima anggota keluarga. Paket makanan tersiri atas 10 kilogram beras, dua liter minyak goreng, 30 butir telur, dua kilogram gula, dan biskuit.
Untuk kegiatan di posko kesehatan dikenakan donasi senilai 200 Pounsterling untuk membantu 150 pasien tiap hari, lengkap dengan peralatan medis dan obat-obatan, empat dokter, tiga perawat, dan satu tenaga farmasi.
Untuk peralatan balita senilai 100 Pounsterling terdiri atas perlengkapan balita, termasuk tas, handuk, selimut, pakaian hangat, peralatan mandi, biskuit, dan bubur bayi.
Untuk peralatan higienis senilai 100 Pounsterling ember berisi 20 liter air, sabun, sikat gigi, pasta gigi, shampoo, peralatan sanitasi, sabun cuci, pemotong kuku, sisir, alat cukur, dan pakaian dalam.
Baca juga: BNPB: korban meninggal gempa-tsunami Sulteng 1.649 orang
Baca juga: Kemendikbud siapkan tunjangan khusus guru terdampak gempa
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018