Jakarta (ANTARA News) - Setahun setelah ledakan klaim pelecehan seksual terhadap Harvey Weinstein (66) pertama kali terungkap, ia akhirnya mendapatkan kabar baik karena beberapa tuduhan dilaporkan tengah dipertanyakan.
Sidang berikutnya di pengadilan New York dalam kasus kejahatan seksnya dimajukan jadwalnya dari 8 November menjadi 11 Oktober. Hal itu mungkin saja sebuah tanda bahwa jaksa kesulitan dalam mengajukan kasus mereka, media lokal melaporkan Jumat seperti dilansir AFP, Sabtu.
Produser Hollywood itu bebas dengan jaminan dan mengaku tak bersalah atas enam tuduhan yang diduga dilakukan terhadap tiga wanita pada tahun 2004, 2006 dan 2013.
Tuduhan termasuk pemerkosaan di tingkat pertama dan ketiga, dan tindakan kriminal seks.
Dia bisa dipenjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
The New York Post dan outlet berita selebriti TMZ, mengutip sumber-sumber polisi melaporkan, seorang detektif diselidiki karena kemungkinan gagal mengungkapkan informasi yang mendiskreditkan salah satu wanita yang diduga korban Weinstein, calon aktris Lucia Evans.
Evans menuduh Weinstein memaksanya melakukan seks oral pada 2004.
Tapi seorang saksi -- seorang direktur casting, menurut TMZ -- tampaknya mengatakan kepada penyelidik polisi bahwa Evans mengatakan dia bersedia melakukan seks oral untuk mengamankan peran akting.
Departemen Kepolisian New York tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.
Seorang juru bicara pengacara Weinstein, Ben Brafman. membenarkan perubahan tanggal sidang, tetapi menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut. Kantor jaksa distrik Manhattan enggan segera berkomentar.
Jika laporannya akurat, tuduhan terhadap Weinstein yang berkaitan dengan interaksinya dengan Evans bisa diabaikan, menurut New York Daily News.
Baca juga: Setahun sejak #MeToo, Penelope Cruz ungkapkan Weinstein orang yang "rumit"
Baca juga: Harvey Weinstein berusaha batalkan tuduhan perkosaan
Baca juga: Brad Pitt pernah ancam bunuh Weinstein karena lecehkan kekasihnya
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018