Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia melalui Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi secara resmi meminta maaf atas insiden pemukulan oleh anggota polisi Diraja Malaysia terhadap Donald Luther Colopita, ketua delegasi wasit karate Indonesia.
"Malam tadi (Rabu malam, 29/8 -Red), sekitar pukul 20.00 WITA Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima telepon dari PM Malaysia yang intinya pernyataan penyesalan dan meminta maaf sedalam-dalamnya (provound appologize) atas kejadian itu," kata Juru Bicara Kepresidenan, Dino Pati Djalal di Istana Tampak Siring, Bali, Kamis malam.
Pemukulan terhadap ketua delegasi wasit karateka Indonesia itu terjadi pada hari Jumat (24/8). Saat itu, Donald dipukuli oleh empat orang polisi Malaysia tanpa alasan yang jelas.
Dijelaskan Dino, pembicaraan kedua kepala pemerintahan berlangsung dalam suasana konstruktif dan bersahabat sebagaimana layaknya dua saudara dan PM Malaysia menyatakan, bahwa insiden itu tidak perlu terjadi.
Menurut Dino, Presiden Yudhoyono menghargai pernyataan PM Malaysia yang berupaya serta berniat baik untuk menghubungi Kepala Negara RI.
Hal itu juga menunjukkan sikap arif Perdana Menteri Malaysia, dan kedua pemimpin sepakat bahwa masalah itu perlu diselesaikan sesuai jalur hukum. "Presiden menghargai langkah-langkah hukum dan tindakan indisipliner yang dengan cepat dapat diambil pemerintah Malaysia," katanya.
Kedua pemimpin mengharapkan, masalah itu dapat diselesaikan dengan cara yang baik dan cepat demi menjaga hubungan persaudaraan kedua negara yang selama ini berlangsung dengan kokoh.
Untuk itu, ujar Dino, Kepala Negara mengimbau semua pihak tetap bersikap tenang dan tidak terpancing emosi dalam kasus ini.
Ia juga menginformasikan Kepala Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) telah menulis surat kepada Donald Luther Colopita yang langsung diantarkan Duta Besar Malaysia kepada korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007
mau ngak kalau malaysia dibumi hanguskan dan kita minta maaf dengan mulut saja?????