Kuantan Singingi (ANTARA News) - M Ali Suhadi (41), warga Teluk Pauh Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, diserang seekor buaya ketika sedang mandi di sungai.
Namun dia melakukan perlawanan, meski harus berdarah-darah.
Walaupun telah melawan hingga terjadi duel sengit, binatang itu sempat merobek paha korban hingga terluka dan perlu perawatan di Puskesmas.
"Korban sedang mandi, diserang buaya ganas, selamat dengan pertolongan warga," kata Kapolres Kuantan Singingi (Kuansing) AKBP Fikri Karpiananto di Teluk Kuantan, Sabtu.
Menurut kapolres, saat mendapat serangan buaya, korban diketahui temannya yang berada di lokasi tersebut. Korban dan temannya meminta tolong masyarakat. Gerak cepat warga berdatangan ke lokasi dan membantu hingga berhasil menyelamatkan M Ali walaupun dalam kondisi luka di bagian paha.
Setelah ditolong, korban langsung dibawa ke Puskesmas terdekat karena kondisi terluka perlu dilakukan penanganan khusus, yakni dengan menjahit bagian paha yang terluka tersebut oleh tenaga medis. Korban saat ini sudah dibawa pulang ke rumah.
"Peristiwa ini menjadi perhatian semua pihak bahwa mandi di sungai harus hati-hati," kata kapolres.
Salah satu warga yang berada di lokasi saat kejadian adalah Adi (15). Menurut Adi, buaya menyerang saat Ali Suhadi tengah mandi di sungai.
Ketika itu, korban tengah mandi sendirian, tiba-tiba diserang seekor buaya.
"Binatang itu menggigit paha kanan korban, Adi berusaha minta tolong warga," kata kapolres.
Baca juga: Buaya muara serang warga pantai Kotabaru
Saksi yang saat bersamaan hendak mandi dan melihat korban digigit buaya, kemudian berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Warga pun berdatangan sehingga buaya itu melepaskan gigitannya dan kemudian menyelam di Sungai Batang Kuantan.
"Dari keterangan saksi bahwa buaya tersebut dalam waktu sebulan belakangan ini sudah tiga kali menyerang warga di lokasi yang sama," ujarnya.
Warga Kuansing, Ongah mengatakan, serangan buaya ganas di daerah Kausning kerap terjadi. Sebaiknya semua warga tetap menjaga diri dan tidak bermain maupun mandi di sungai yang terindikasi rawan.
"Instansi terkait sebaiknya menangkap buaya tersebut agar tidak menakuti masyarakat," katanya.
Baca juga: Buaya penyerang warga di Jambi masih dalam pencarian
Baca juga: Buaya serang warga Kabupaten Kampar
Baca juga: Tengah upacara adat, buaya serang warga
Pewarta: Asripilyadi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018