Cirebon (ANTARA News) - Kenaikan tarif tol baru yang akan segera diberlakukan diperkirakan akan berimbas pada berkurangnya volume kendaraan yang menggunakan jalan Tol Palimanan-Kanci, kata Kepala Cabang Jasa Marga Tol Paliman-Kanci (Palikanci) M Zahir Siregar di Cirebon, Jabar, Kamis.
Namun, menurut dia, penurunan tersebut tidak akan berlangsung lama karena dipastikan meningkat pada masa mudik lebaran bulan Oktober mendatang yang biasanya peningkatan volume mencapai tiga kali lipat dari hari normal yang rata-rata 3.500 kendaraan per hari.
"Sampai saat ini belum ada instruksi dari pusat mengenai waktu pemberlakuan kenaikan tarif tol di Palikanci. Namun, secara tekhnis kami sudah mempersiapkan hal itu," katanya.
Ia juga mengaku, tidak tahu pasti besaran kenaikan tarif yang akan dikenakan di ruas tol Palikanci, namun kenaikan itu diprediksi berkisar 21,8 persen dari tarif sebelumnya.
Zahir menjelaskan, kenaikan tarif tol dipastikan akan meningkatkan pendapatan dan sudah diaumsikan penyusuaiaan tarif baru itu akan mengubah pendapatan menjadi sekitar Rp47,21 miliar per tahun.
"Tahun sebelumnya, rata-rata pendapatan hanya Rp40,45 miliar. Perhitungan itu dengan asumsi jumlah volume kendaraan yang memakai jasa tol dengan rata-rata 3.500 kendaaraan per hari," katanya.
Berkaitan dengan persiapan arus mudik Lebaran tahun 2007 ini, Zahir menjelaskan, pihaknya telah melakukan perbaikan infrastruktur jalan di KM 12 dan Km 17 arah Jakarta, sehingga pengendara bisa lebih nyaman melintas, dan mengantisipasi bentuk gangguan keamanan bagi pengguna jalan.
"Mudah-mudahan pada H-15, seluruh ruas jalan yang tengah dibenahi sudah selesai," katanya.
Pada bagian lain ia juga mengingatkan, adanya delapan titik rawan sepanjang jalur jalan tol Palikanci Cirebon, berupa pelemparan batu dan tindakan kriminal.
"Delapan titik itu akan mendapatkan pengamanan ekstra ketat dari petugas kepolisian Polwil dan Polres Cirebon," katanya.
Delapan titik yang rawan tersebut berada pada kilometer 207, 208, 212, 214, 215, 216, 220, dan kilometer 222.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007