Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengumpulkan para ahli dan pakar ekonomi, membicarakan solusi terkait beberapa persoalan seperti pelemahan nilai tukar rupiah dan pelaksanaan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.
"Para ahli ekonomi terkemuka yang jadi Tim Ekonomi Koalisi Adil Makmur hari ini membahas mendalam perkembangan ekonomi yang dalam keadaan tidak menggembirakan," kata Prabowo di kediamannya di Jakarta, Jumat malam.
Dia mengatakan keadaan ekonomi tidak menggembirakan bahkan dalam lembaga internasional, Indonesia digolongkan di antara lima negara "emerging market" yang rawan secara ekonomi dalam beberapa waktu kedepan.
Namun Prabowo optimis kondisi ekonomi Indonesia akan bangkit setelah dirinya berdiskusi dengan para pakar ekonomi seperti Rizal Ramli, Burhanuddin Abdullah, Drajat Wibowo, Ecky Awal Muharam, dan Eddy Soeparno.
"Kami punya solusi yang cepat untuk pulihkan keadaan. Intinya kami pandang serius situasi sekarang dan kami akan susun langkah tepat untuk atasi ekonomi saat ini," ujarnya.
Anggota Tim Ekonomi Prabowo-Sandiaga, Fuad Bawazier mengatakan saat ini tren pelemahan rupiah terhadap dolar indikasinya sama bahkan cenderung memburuk dan bisa mengarah sampai ke angka Rp16000 per-dolar AS.
Dia menyoroti kalau ekspor tidak bisa didongkrak bahkan pertumbuhannya kalah dengan impor sampai tahun depan bisa cenderung melemahkan nilai tukar.
Menurut dia, perlu langkah-langkah efektif dari pemerintah bukan sekedar retorika saja.
Para ahli ekonomi yang hadir antara lain Fuad Bawazier, Rizal Ramli, Burhanuddin Abdullah, dan Sri Edy Swasono.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018