London (ANTARA News) - Satu tentara Inggris dan penerjemah warga Afgan tewas akibat ledakan pada Kamis pagi saat meronda keamanan di Afganistan selatan, kata kementerian pertahanan Inggris di London. Tentara itu, penembak dari Skadron 51 Resimen Angkatan Udara Inggris, dan penerjemah tersebut tewas sesudah serangan di dekat pangkalan udara Kandahar, yang juga membuat dua tentara lain luka ringan. "Sesaat sesudah tengah malam waktu setempat, anggota skadron itu melakukan ronda keamanan terjadwal di sekitar lapangan udara Kandahar ketika salah satu kendaraan mereka terkena ledakan," kata pernyataan kementerian itu. "Semua korban diangkut ke sarana kesehatan ISAF (Pasukan Bantuan Keamanan Antarbangsa pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO) di pangkalan Kandahar oleh helikopter tanggap darurat," katanya. "Tentara itu dinyatakan tewas saat tiba di rumahsakit itu dan penerjemahnya meninggal kemudian akibat lukanya," katanya. Kematian itu membuat tentara Ingris atau karyawan Departemen Pertahanan tewas saat bertugas di Afganistan menjadi 74 orang. Kejadian itu membuat jumlah tentara asing tewas di Afganistan tahun ini menjadi 155 orang, sebagian besar dalam kekerasan terkait dengan perlawanan pimpinan Taliban. ISAF memiliki sekitar 39.000 tentara dari 37 negara di bawah amanat Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantu pemerintah rapuh Afganistan memelihara keamanan dan memperluas kewenangannya di seluruh negara bergolak itu. Balatentara itu menghadapi perlawanan sengit gerakan Taliban, yang memerintah sekitar lima tahun sebelum serbuan pimpinan Amerika Serikat menumbangkannya pada ahir 2001. Kemelut itu terutama terjadi di selatan. Sebagian besar tentara di Afganistan selatan adalah pasukan Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Belanda. Bom jalanan menjadi siasat utama pejuang Taliban untuk melawan pasukan asing tersebut. Sejak musim semi, pertempuran menewaskan lebih dari 4.000 orang, sebagian besar pejuang pimpinan Taliban, ratusan lain ialah tentara Afgan dan asing, demikian AFP, DPA dan reuters melaporkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007