Jakarta (ANTARA News) - Seminggu pascagempa yang melanda Sulawesi Tengah, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa BTS operator seluler yang terlah berfungsi mencapai 60 persen.

"Secara keseluruhan Sulawesi Tengah yang tadinya hanya sekitar 12 persen saat kejadina gempa, sekarang 60 persen secara provinsi," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat.

Angka ini menurut Rudiantara naik 10 persen dari hari sebelumnya.

Saat terjadi gempa dan tsunami, kapasitas BTS di Sulawesi Tengah yang jumlahnya kurang lebih 3.500, secara keseluruhan hanya beroperasi sektiar 12 persen.

"Jadi, 88 persen BTS mati," ujar Rudiantara.

Hal ini, menurut Rudiantara, dikarenakan 90 persen BTS kehilangan pasokan listrik. Sementara, 10 persen lainnya dikarenakan kerusakan fisik BTS akibat getaran gempa bumi maupun tsunami.

"Oleh karena itu, prioritas dilakukan adalah untuk mengaliri listrik," kata Menteri Kominfo.

VIDEO:


Dengan bantuan operator yang membawa genset menggunakan solar melistriki BTS sampai hari ini, Jumat, tercatat Palu sudah berfungsi 30 persen, Donggala sudah 37 persen dan Sigi sudah 24 persen.

Rudiantara mengatakan bahwa kenaikan signifikan dari performa BTS pascabencana ini tidak terlepas dari kerja keras tim recovery dari empat operator seluler dengan dukungan penuh dari tim Kementerian Komunikasi dan Informatika di bawah pimpinan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI).

Menteri Kominfo Rudiantara telah menunjuk Dirjen SDPPI untuk menjadi penanggung jawab percepatan pemulihan infrastruktur dan layanan sektor Kominfo pasca-bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah dan wilayah sekitar yang terdampak.

Dalam masa tanggap darurat ini, Kominfo telah menyerahkan sebanyak 65 telepon satelit dan juga menyediakan akses internet menggunakan vsat ke posko BNPB.

Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemkominfo, Ismail, juga mengatakan telah berkoordinasi dengan Pertamina.

"Koordinasi dengan Pertamina sudah bertemu, beliau bersedia memberi pasikan khusus untuk prioritas BBM kurang lebih 5.000 liter satu hari," ujar Ismail.

Baca juga: Terkendala listrik, pemulihan jaringan komunikasi Sulteng sedikit lebih baik

Baca juga: Empat penyebar hoaks berkaitan gempa Palu teridentifikasi

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018