Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Sejumlah anak-anak korban gempa Bumi dan tsunami di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, berdiri di tepian dan tengah jalan utama menuju Palu. Mereka membawa kardus meminta sumbangan uang dan makanan dari para pelintas.

Anak-anak berusia sekitar lima sampai 12 tahun sudah berdiri secara bergantian di tengah jalan utama Donggala-Palu sejak pukul 07.00 WITA hingga 12.OO WITA.

Tak jauh dari mereka, beberapa orang dewasa yang mengawasi, sembari ikut memantau dan meminta sumbangan dari para pelintas.

Keberadaan anak-anak itu mulai terlihat mulai dari jalan di sepanjang pesisir Kecamatan Bawana, hingga Pantai Watusampu di Kabupaten Donggala. Inilah salah satu dampak dari bencana alam yang mereka derita sejak tepat sepekan lalu.

Di sekitar tempat anak-anak berdiri, bangunan di sepanjang pesisir jalan utama Donggala menuju Palu hancur dan rusak berat akibat diterjang gempa bumi serta gelombang Tsunami pada Jumat pekan lalu (28/9).

Kepada ANTARA yang melintas di lokasi, anak-anak itu menyahut, "Sumbangan, untuk makan!"

Puing bangunan yang terlihat di sepanjang pesisir Jalan Raya Utama Donggala-Palu (Genta Tenri Mawangi)

Selain makanan, sepekan setelah gempa Bumi dan gelombang Tsunami menerjang Kabupaten Donggala, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga di posko pengungsi meliput air bersih dan obat-obatan.

Sebagaimana disampaikan komandan pos kompi dari Kostrad, Kapten Artileri Medan Suseta Dika, saat ditemui di Kabupaten Donggala, kebutuhan sandang memang jadi salah satu kebutuhan primer pengungsi, tetapi sifatnya tidak mendesak.

"Untuk pakaian, warga di pengungsian bisa kembali ke rumah mengganti dengan yang baru, ataupun jalan ke sungai, mencuci lagi. Beda dengan makanan, mereka punya uang (untuk membeli pangan), tetapi tidak tahu menyalurkannya bagaimana, karena toko-toko tutup," kata Dika saat ditemui di Posko Pemulihan Bencana Kostrad TNI AD di Kompleks Kantor Bupati Donggala, Jumat.

Alhasil, pihaknya pun berupaya membantu mengaktifkan kembali pertokoan di Kabupaten Donggala, sehingga perekonomian warga berangsur pulih.

"Ada banyak toko di Donggala, tetapi kami telah meminta 20 warung untuk mulai buka. Kami (pihak tentara) membantu pengawalan, menempatkan satu hingga dua petugas bersenjata lengkap di tiap toko yang buka," terang Dika seraya menambahkan, sejumlah fasilitas perbankan juga telah buka, diantaranya dari Bank Mandiri, BRI, dan BNI.

Operasionalisasi toko, menurut Dika, mulai buka sejak pukul 08.00 WITA dan tutup jelang magrib, sekitar pukul 17.00 WITA.

Penanganan dan pemulihan gempa bumi dan gelombang Tsunami di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Marigi Moutong telah memasuki pekan pertama, sejak bencana itu terjadi Jumat (28/9).

Baca juga: Korban meninggal Gempa-Tsunami Sulteng terkini 1.571 orang
Baca juga: Jusuf Kalla: Pemerintah tuntaskan penanganan Sulawesi Tengah dalam dua tahun

Pewarta: Genta Mawangi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018