Korban berada di Palu untuk mengikuti salah satu festival,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan satu warga negara Korea Selatan yang merupakan atlet paralayang ditemukan meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Korban ditemukan meninggal di reruntuhan Hotel Roa-roa, Palu. Korban berada di Palu untuk mengikuti salah satu festival," kata Sutopo dalam jumpa pers terkait gempa dan tsunami Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Sutopo mengatakan warga negara Korea Selatan yang meninggal itu ditemukan bersama tujuh korban meninggal lainnya di reruntuhan Hotel Roa-roa pada Kamis (4/10).
Menurut Sutopo, 120 warga negara asing yang berada di Palu saat terjadi gempa dan tsunami seluruhnya telah teridentifikasi. 119 orang telah selamat dan sebagian besar sudah dievakasi keluar dari Palu.
"Hanya dua yang masih berada di Palu karena keperluan pribadi. Sebagian warga negara asing terdampak bencana juga sudah kembali ke negaranya," jelasnya.
Sutopo mengatakan korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah hingga Kamis pukul 21.00 WITA mencapai 1.424 orang. Sebanyak 1.551 korban meninggal dunia telah dimakamkan setelah evakuasi.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB.
Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.
BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami sejak Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB.
Baca juga: Korban meninggal Gempa-Tsunami Sulteng terkini 1.571 orang
Baca juga: Jusuf Kalla: Pemerintah tuntaskan penanganan Sulawesi Tengah dalam dua tahun
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018