Rawang, Malaysia (ANTARA News) - Malaysia, Kamis mengatakan Australia dan AS hendaknya tidak memaksa KTT para pemimpin APEC pekan depan untuk membicarakan perubahan iklim dan mengatakan itu bukan forum yang tepat. Tuan rumah Australia telah mengirim surat kepada para pemimpin forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang beranggotakan 21 negara agar memasukkan perubahan iklim pada agenda penting KTT 8-9 September di Sydney itu. Tapi para anggta APEC Malaysia mengatakan Australia dan AS tidak punya mandat untuk menggiring diskusi pada masalah itu. "Disesalkan bahwa orang yang membicarakan tentang perubahan iklim seperti Amerika bukan anggota Protokol Kyoto," kata Menteri Perdagangan Malaysia Rafidah Aziz. "Jika anda ingin membicarakan tentang perubahan iklim , silahkan bergabung dengan masyarakat global lainnya untuk membuat komitmen-komitmen tentang penanganan perobahan iklim," kata nya kepada wartawan. "Jadi tidak ada alasan untuk dibicarakan di luar dari forum (Protokol Kyoto)," kata Rafidah yang menurut rencana akan hadir dalam perundingan tingkat menteri APEC 6 September menjelang KTT itu. PM Australia John Howard, Senin mengatakan bahwa para pemimpin APEC akan diminta untuk mendukung upaya-upaya praktis bagi negara-negara mereka untuk menyelamatkan energi. AS dan Australia menolak meratifikasi Protokol Kyoto yang menetapkan sasaran-sasaran emisi rumah kaca negara-negara maju. Negara-negara anggota APEC menguasai hampir separuh perdagangan dunia, 40 persen dari penduduk dunia dan 56 persen dari produk domestik kotor. Kendatipun perdagangan adalah fokus penting bagi kelompok itu, masalah itu sering mengalahkan agenda dalam KTT-KTT tahunan oleh masalah-masalah mendesak saat itu , seperti flu burung dan krisis nuklir Korea Utara.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007