Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan telah melakukan disinfeksi di area rumah sakit yang sebelumnya menjadi tempat menampung jenazah korban bencana di Kota Palu dan sekitarnya guna mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
"Rumah sakit setelah dibersihkan maka kita lakukan disinfeksi pada daerah yang sudah digunakan. Kami sudah punya tim teknis dari kesehatan lingkungan yang sudah melakukan desinfeksi, ini akan dilakukan di tempat itu secara serial," kata Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di Palu, Jumat
Dia mengatakan tim kesehatan lingkungan menyemprotkan disinfektan dengan dosis sangat tinggi di bekas tempat menampung jenazah korban di rumah sakit, dan selanjutnya akan melakukan pemantauan dan pembersihan secara berkala.
"Alhamdulillah sudah bersih, sudah diambil semua dari Rumah Sakit Undata, bersih. Meskipun kemarin datang lagi satu tapi sudah kami bersihkan lagi. Kemudian juga di RS Madani, RS Bhayangkara," kata Yurianto.
Pembusukan pada jenazah korban meninggal dunia bisa menimbulkan penyebaran bakteri. Lalat yang mengerubungi jenazah bisa menyebarkan bakteri yang ada pada jenazah yang membusuk kalau hinggap pada kulit manusia atau makanan.
Kementerian Kesehatan juga akan memeriksa kondisi air tanah, terutama yang dijadikan sumber air oleh warga.
"Air sumur ini setiap hari akan kita periksa selama seminggu. Setelah kita meyakini bahwa itu aman kita akan sampaikan ke masyarakat bahwa ini aman," kata Yurianto.
Warga Desa Langaleso di Kabupaten Sigi mengatakan air irigasi yang mengairi desa mulai tercemar, tiga ternak diduga mati karena meminumnya.
Desa Langaleso merupakan salah satu desa yang terdampak gempa dan terkena limpahan lumpur yang muncul dari dalam tanah dari Desa Jono Oge di sebelahnya.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018