Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) membantu mencari warga yang terpisah dari keluarga akibat gempa dan tsunami yang melanda sebagian wilayah Sulawesi Tengah pada 28 September melalui layanan Pemulihan Hubungan Keluarga (Restoring Family Links/RFL).

Siaran pers PMI di Jakarta,Jumat, menjelaskan layanan tersebut bisa diakses melalui laman resmi layanan Pemulihan Hubungan Keluarga atau dengan mendatangi langsung Posko Pelayanan PMI di Markas PMI Kota Palu di Jl. R.A Kartini No.20.

Pelayanan RFL PMI dibuka sejak Selasa (2/10) bekerja sama dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk membantu korban bencana di Sulawesi Tengah.

"Melalui layanan ini kami ingin membantu masyarakat terdampak untuk mendapatkan informasi mengenai anggota keluarganya," kata Kepala Sub Pemulihan Hubungan Keluarga PMI Pusat, Andreanne Tampubolon.

Dia mengatakan lewat layanan ini warga juga bisa melaporkan diri sendiri bahwa ia selamat dari bencana dan meminta informasi apabila ada anggota keluarga yang mencarinya.

Informasi atau data dari warga terdampak melalui laman atau lewat Posko PMI akan sangat membantu usaha pencarian kerabat atau anggota keluarga.

"Pengisian data sesuai dengan identitas yang diberikan akan sangat membantu, misalnya untuk nama seseorang, kemungkinan akan banyak nama yang sama. Tetapi yang membedakan adalah nama orang tua, jadi datanya bisa dibedakan," jelas Andreanne.

Layanan itu merupakan layanan mandiri, yang memungkinkan warga terdampak bencana mengisi infomasi secara mandiri dan mengecek setiap saat untuk mengetahui informasi terbaru atau status laporan yang disampaikan melalui laman.

PMI berharap warga yang berada di pengungsian juga menyampaikan informasi mengenai keadaan diri atau anggota keluarga mereka, sehingga kerabat yang ingin mengetahui keadaan mereka bisa mengeceknya di laman layanan PMI.

Baca juga:
Korban meninggal gempa-tsunami Palu-Donggala capai 1.558
Presiden minta pencarian korban gempa hilang diprioritaskan

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018