Lebak (ANTARA News) - Sebanyak 106 tokoh adat Kabupaten Klungkung, Bali, mengunjungi desa adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, Kamis. Bupati Klungkung I Wayan Candra, yang menyertai kunjungan itu, kepada ANTARA, mengatakan, kunjungan tersebut selain untuk silaturahmi juga ingin mengetahui kehidupan masyarakat Baduy yang masih mempertahankan adat budaya nenek moyangnya. Ia menyebutkan, ingin melihat dari dekat gaya hidup warga Baduy yang sampai saat ini menolak berpenampilan seperti orang modern, seperti larangan menggunakan kendaraan. Selain itu, dia juga ingin melihat perilaku warga Baduy yang bersikap jujur dan kehidupannya hanya mengandalkan berladang huma, menjunjung tinggi lembaga adat serta menjaga pelestarian alam. Menurut dia, adat Baduy perlu dilestarikan karena merupakan bagian khasanah Indonesia. "Saya bangga setelah melihat secara langsung kehidupan masyarakat Baduy di Desa Kanekes, penuh kesederhanaan. Di tanah adatnya kondisi jalan masih tanah dan belum ada jalan berbatu maupun aspal," katanya. Ia mengutarakan, sebetulnya budaya komunitas Baduy tidak jauh dengan tokoh Klungkung, karena masih menjaga nilai-nilai adat tersebut. Kepala Desa Kanekes Dainah menyatakan, kedatangan masyarakat adat Klungkung merupakan penghargaan luar biasa. "Saya kira kunjungan ini sangat positif terutama saling tukar informasi sesama pemegang adat budaya di tanah air," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007