Jakarta (ANTARA News) - China dilaporkan telah menanam chip mata-mata berukuran kecil dalam sejumlah perangkat yang selama ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, termasuk Amazon Web Services (AWS) dan Apple.
Dengan chip kecil yang ditanam selama proses manufaktur perangkat, pemerintah China diduga telah mamantau aktivitas perusahaan-perusahaan besar AS, demikian dilaporkan Bloomberg Businessweek, Kamis, yang kemudian menjadi perbicangan hangat banyak media dunia.
Chip berukuran kecil, yang Bloomberg katakan telah menjadi subjek dari penyelidikan pemerintah AS sejak 2015, oleh China digunakan untuk mengumpulkan kekayaan intelektual dan rahasia dagang perusahaan-perusahaan AS, termasuk pada motherboard Super Micro yang diproduksi di China.
Apple, AWS, dan Super Micro membantah laporan itu. Apple mengatakan tidak menemukan chip seperti yang ditegaskan oleh Businessweek—yang mengutip sumber-sumber pemerintah dan perusahaan yang tidak disebut identitasnya.
Pihak Apple mengatakan bahwa laporan itu hanya menghubung-hubungkan insiden 2016, di mana Apple menemukan driver terinfeksi pada satu server Super Micro di salah satu lab Apple.
“Kejadian satu kali itu ditetapkan sebagai kecelakaan dan bukan serangan yang ditargetkan terhadap Apple,” katanya.
AWS juga membantah laporan itu, sementara kemenerian luar negeri China mengatakan bahwa “China pembela sybersecurity yang tegas”.
China sudah lama dicurigai, tapi jarang secara langsung terlibat, dalam kampanye mata-mata secara massal berbasiskan perangkat keras yang dibuat di negara itu. Mayoritas komponen elektronik yang digunakan dalam teknologi AS diproduksi di China.
Perusahaan-perusahaan termasuk produsen komponen Huawei dan ZTE, serta pembuat kamera pengawasan Hikvision, semuanya di bawah kecurigaan dan pengawasan dari pemerintah AS pada tahun lalu, menurut CNBC.
Baca juga: Trump teken RUU larang pemerintah pakai teknologi Huawei-ZTE
Baca juga: ZTE ganti CEO untuk penuhi kesepakatan dengan AS
Pewarta: Suryanto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018