Banda Aceh (ANTARA News) - Penerapan syariat Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dinilai tidak akan menghambat pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut. "Pelaksanaan syariat Islam di Aceh tentunya tidak akan memengaruhi sektor pariwisata, melainkan dapat memberikan nilai lebih bagi Aceh " kata Plt Kepala Dinas Pariwisata NAD, Cipta Hunai, di Banda Aceh, Kamis. Menurut dia, penerapan syariat Islam yang kini tengah dijalankan masyarakat di Aceh, diyakini akan memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegera untuk berkunjung ke daerah itu. "Tidak ada halangan syariat Islam diterapkan di Aceh terhadap dunia pariwisata, justru suatu saat nanti dengan hidup bersyariat akan terwujud lingkungan yang bersih, nyaman dan damai," katanya. Dia menambahkan, Islam merupakan agama yang senantiasa mengutamakan keramah-tamahan serta menghormati tamu yang datang. Jadi, ini bisa menciptakan ciri khas tersendiri yang membedakan Aceh dengan daerah lain. "Yang diinginkan pengunjung itu adalah kenyamanan dan keramah-tamahan dan itu semua sudah tertera dalam syariat Islam yang kini diterapkan di Provinsi NAD," ujarnya. Seperti halnya saat ini, meskipun syariat Islam telah diterapkan, namun para pengunjung yang datang ke Aceh tetap tinggi. "Itu menunjukkan bahwa syariat Islam tidak pernah memberatkan orang lain," tambahnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007