Jakarta (ANTARA News) – Depresi pascamelahirkan atau dikenal dengan istilah baby blues kerap menjadi momok bagi ibu setelah melahirkan, namun bisa diatasi dengan berolahraga ringan.

Berdasarkan survei Psikolog Liza M. Japrie ditemukan bahwa satu dari 10 perempuan pascamelahirkan di Yogyakarta mengalami depresi pasca melahirkan pada tahun 2017.

Menurut Liza, baby blues ini disebabkan oleh situasi krisis bagi ibu akibat perubahan yang terjadi baik secara fisik, psikologis, maupun struktur keluarga yang memerlukan proses adaptasi atau penyesuaian, mengutip Murray & Mc Kinney.

“Manifestasi dari baby blues dapat berupa insomnia, panic attack, leak of energy, tidak ingin melakukan apa-apa, gampang menangis, dan sensitif banget,” sebutnya saat dijumpai di sela acara #getitwithstroller di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Atasi baby blues sejak dini

Baby blues, sambung Liza, biasanya memiliki kurun waktu enam bulan hingga satu tahun.

“Bila ciri-ciri tersebut masih berlanjut hingga satu tahun lebih, maka ia dikategorikan masuk ke depresi ringan. Untuk menangani diperlukan obat,” imbuh psikolog yang berpraktik di Sanatorium Dharmawangsa.

Guna menghindari baby blues berubah menjadi depresi ringan hingga berat, Liza menyarankan agar ibu pasca melahirkan untuk berolahraga.

“Berolahraga itu melepaskan stres. Apalagi bila dilakukan bersama anak. Salah satunya dengan berolahraga dengan stroller dengan mengajak bayi,” pungkas dia

Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018