Kesiapan kita beberapa hari ini menyusun slot, parkir esawat dan penggunaan landasan pacu. Tadinya maksimal 28 -29 ke depan ditambah enam pesawat per jam atau 35 pergerakan per jam
Jakarta, (ANTARA News) - Frekuensi pergerakan pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar akan ditambah menjadi 35 pergerakan per jam dari 28 pergerakan per jam.
“Kesiapan kita beberapa hari ini menyusun slot, parkir esawat dan penggunaan landasan pacu. Tadinya maksimal 28-29 ke depan ditambah enam pesawat per jam atau 35 pergerakan per jam,” kata Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto usai diskusi “Keselamatan Penerbangan Nasional” di Jakarta, Kamis.
Novie mengusulkan penambahan kapasitas landasan pacu itu akan dibuat jangka panjang.
“Ini akan kita bahas bersama, kalau memungkinkan akan dipermanenkan. Lima pesawat sangat signifikan terhadap kapasitas bandara. Kurang lebih ada 2.000 orang per jam kalau menggunakan Boeing-777,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga telah menyiapkan upaya kontigensi apabila terjadi bencara, seperti letusan Gunung Agung, yaitu dengan menyiapkan moda laut serta darat.
Selain itu, ia menambahkan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan bandara-bandara terdekat.
“Solusinya kapal dan transportasi darat untuk evakuasi peserta IMF, juga berkoordinasi bandara-bandara sekitar Bali, Lombok, Banyuwangi, Balikpapan,” katanya.
Dari situ, lanjut dia, akan dihubungkan dengan penerbangan luar negeri.
“Kita harus punya rencana kontigensi, apapun yang terjadi,” katanya.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai hadirkan fasilitas baru sambut IMF-World Bank 2018
Baca juga: Bandara Ngurah Rai siap 100 persen sambut Pertemuan IMF-WB
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018