Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengajak semua pihak terkait untuk menjadikan pemilu presiden 2019 sebagai ajang pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.
"Pemilu 2019 agar menjadi proses pematangan dan pendewasaann berdemokrasi bagi rakyat," kata Hasto Kristiyanto, di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis. Hasto mengatakan hal itu menyikapi adanya narasi pembohongan publik oleh Ratna Sarumpaet yang dinilai ada upaya sistematis mengarahkan seolah dilakukan oleh kubu Joko Widodo.
Menurut Hasto, pemilu 2019 hendaknya disikapi sebagai proses demokrasi untuk saling berkontestasi gagasan, program, prestasi, maupun rekam jejak. "Saya mengajak kepada kita semuanya, mari kita saling menampilkan gagasan, program, prestasi, dan rekam jejak untuk berkomitmen membangun bangsa dan negara. Mari kita jauhkan dari saling menuding, saling mencemooh dan menjelekkan, dan saling memfitnah, karena hal-hal negatif itu bukan nilai-nilai etika dan moral bangsa Indonesia," katanya.
Semua pihak, kata dia, agar saling menjaga suasana kampanye damai dan kampanye positif sehingga proses pemilu berlangsung secara demokratis. "Calon Presiden Jokowi pada saat pengambilan nomor urut di KPU, sudah mengingatkan untuk berdemokrasi secara sehat dan rasional," katanya.
Karena itu, kata Hasto, proses pemilu 2019 sebaiknya diisi dengan berkontestasi gagasan, program, prestasi, dan rekam jejak, melalui kampanye positif. Pesan Jokowi tersebut, kata dia, sangat relevan dengan kejadian terbaru, kata dia, di mana Ratna Sarumpaet melakukan pembohongan publik.
Hasto menambahkan, TKN Jokowi-KH Maruf Amin menghayati dan menghikmati pernyataan Jokowi itu sebagai sebuah pedoman. Menyikapi persoalan Ratna Sarumpaet, menurut Hasto, kasus ini seharusnya tak selesai hanya dengan sebuah permintaan maaf, tapi harus disertai dengan komitmen yang sungguh-sungguh agar seluruh jajaran tim kampanye, terutama Tim Kampanye Prabowo-Sandiaga, tidak lagi mengeksploitasi aspek-aspek kemanusiaan pada saat ini masyarakat sedang menghadapi bencana alam.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018