Jakarta, 30 Agustus 2007 (ANTARA) - PT Timah (Persero) Tbk hari ini menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasi yang tidak diaudit dengan penelaahan terbatas dari Akuntan Publik PriceWaterhouseCoopers untuk periode yang berakhir 30 Juni 2007 dengan mencatat laba bersih sebesar Rp. 780,8 miliar, atau Rp.1.551 per saham. Laba bersih tersebut 31,6 kali lebih besar dibandingkan dengan Rp 23,9 miliar laba bersih periode yang sama tahun 2006. Hal ini disebabkan oleh lebih tingginya harga jual rata-rata logam timah serta lebih besarnya volume produksi dan penjualan logam timah.
Sejak awal triwulan IV 2006, harga logam timah dunia cenderung menguat sebagai dampak dilakukannya upaya penegakan hukum terhadap pelaku industri pertimahan di Bangka. Selama semester I tahun 2007, harga logam timah di LME cenderung meningkat dari US$11,620 per ton di awal tahun menjadi US$14.050 per ton pada akhir semester, dengan rata-rata sebesar US$13,393 per ton. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2006, harga rata-rata di LME tercatat sebesar US$8,047 per ton.
Rata-rata harga logam timah yang diterima Perseroan selama semester I tahun 2007 adalah US$13,459 per ton, atau 66% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2006 sebesar US$8,120 per ton. Akan tetapi nilai tukar rata-rata Dolar AS yang diterima Perseroan selama semester I 2007 lebih rendah 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2006 sebesar Rp.9.228 per Dolar AS menjadi rata-rata Rp.9.042 per Dolar AS.
Volume penjualan logam timah selama semester I tahun 2007 mencapai 30.456 metrik ton, atau 60% lebih tinggi dibandingkan dengan 19.083 metrik ton pada semester I tahun 2006. Lebih tingginya volume penjualan tersebut sejalan dengan lebih tingginya produksi logam timah yang dihasilkan Perseroan selama semester I tahun 2007 sebanyak 32.567 metrik ton, atau 54% lebih tinggi dibandingkan dengan produksi logam pada periode yang sama tahun 2006 sebesar 21.134 ton.
Tingginya produksi logam timah Perseroan pada semester I 2007 disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan bijih timah, terutama dari penambangan darat yang mencapai 37.152 ton Sn, atau 145% lebih tinggi dibandingkan produksi darat pada semester I 2006 sebesar 15.154 ton Sn. Total produksi bijih pada semester I 2007 mencapai 41.398 ton Sn atau 102% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2006 sebanyak 20.536 ton Sn.
Pada semester I 2007 Perseroan meningkatkan volume produksi logam dengan melakukan
unbalance smelting, yang berdampak pada peningkatan persediaan terak timah yang pada akhir semester I 2007 berjumlah 16.375 ton Sn, atau 26% lebih tinggi dibandingkan dengan 12.967 ton Sn pada akhir periode yang sama tahun 2006. Langkah tersebut dilakukan sehubungan dengan berkurangnya pasokan logam timah dari Indonesia sejak dilakukannya penertiban usaha pertambangan timah di Bangka pada bulan Oktober 2006, dan didukung oleh ketersediaan bijih timah.
Total penerimaan penjualan selama semester I 2007 mencapai Rp.4.078,4 miliar, atau 136% lebih tinggi dibandingkan Rp.1,729.4 miliar pada semester I 2006. Dari total nilai penjualan tersebut, 90,9% atau Rp.3.706,2 miliar merupakan pendapatan dari penjualan logam timah, sedangkan 9,1% sisanya merupakan kontribusi dari penjualan batubara sebesar Rp.351,5 miliar, jasa keteknikan sebesar Rp.13,7 miliar, jasa pengedokan & galangan kapal Rp.6,1 miliar, dan jasa eksplorasi Rp.1,0 miliar. Pada periode yang sama tahun 2006, kontribusi penjualan logam timah adalah 82,7% dari total penjualan.
Pada Laporan Neraca Perseroan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2006, jumlah aktiva tercatat sebesar Rp.4.328,9 miliar, meningkat sebesar Rp.866,7 miliar atau 25% dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2006 sebesar Rp.3.462,2 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan produksi dan nilai penjualan yang berdampak pada peningkatan modal kerja sebesar Rp.455,2 miliar atau 53% dari Rp.863,6 miliar pada 31 Desember 2006 menjadi Rp.1.318,8 milyar pada 30 Juni 2007, dan persediaan tidak lancar (dalam bentuk terak timah) sebesar Rp.318,1 miliar atau 94% dari Rp.339,2 miliar pada 31 Desember 2006 menjadi Rp.657,3 miliar pada 30 Juni 2007.
Peningkatan jumlah aktiva tersebut diimbangi dengan peningkatan ekuitas dari laba tahun berjalan sebesar Rp.674,5 miliar, peningkatan nilai utang royalti sebesar sebesar Rp.253,9 miliar karena lebih tingginya harga jual logam, dan peningkatan jumlah penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan sebesar Rp. 45,6 miliar.
Untuk keterangan lebih lanjut hubungi:
Prasetyo B. Saksono, Corporate Secretary
atau
Rosmainita Sari. Hubungan Investor
Telepon : +62 21 344 4011 atau + 62 21 344 4001 ext. 6171
Faksimili : +62 21 344 4012
E-mail : investorrelation@pttimah.co.id
Website : http://www.timah.com
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007