Calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto saat konferensi di kediamannya Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/208) diantaranya didampingi pasangan Calon Wakil Presiden, Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais dan Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. Susylo Asmalyah/Antara
Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto berbesar hati dengan meminta maaf kepada seluruh pihak terkait atas kebohongan yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet, saat itu masuk sebagai juru kampanye nasional di tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

"Begini, kita berpikir positif. Saya bersyukur ini tidak terjadi dan saya di depan rakyat Indonesia saya meminta maaf, tapi saya tidak merasa bersalah, jika saya agak grasak-grusuk, namanya baru belajar tim saya ini baru berapa bulan, tapi tidak ada alasan ya kalau salah tetap salah," kata Prabowo saat konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu.

Permintaan maafnya itu atas perbuatan Ratna Sarumpaet yang mengaku berbohong, dimana kapasitas Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional siap pasang badan untuk anak buahnya.

"Iya saya pemimpinnya, saya akan bertanggung jawab," kata Capres yang diusung oleh partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.

Dia menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas nama pribadi dan sebagai pimpinan Badan Pemenangan Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM), karena telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyampaikan bahwa posisi Ratna Sarumpaet sebagai Juru Kampanye Nasional sudah dicabut.

"Dengan demikian saya ingin tegaskan, pertama bahwa saya telah meminta ibu Ratna Sarumpaet mengundurkan diri dari badan pemenangan dan beliau telah lakukan itu sudah ada suratnya," katanya.

Dan mengenai proses hukum, Prabowo juga mengambil keputusan tegas. Ia menyerahkan masalah Ratna ini kepada pihak berwajib.

"Kami juga tidak bisa mentolerir berita bohong, oleh karena itu kami tegas kalau ada tim kami yang berbohong akan kami tindak dan kami bahkan akan minta aparat untuk lakukan penindakan sesuai dengan hukum," kata Prabowo.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018