Singapura (ANTARA News) - Para lansia dianjurkan untuk kembali ke bangku kuliah dan mereka akan memperoleh potongan biaya kuliah dan dapat memilih 150 jenis kuliah pendek sebagai salah satu upaya negara kota itu untuk tetap membardayakan warganya yang lanjut usia mengisi lowongan tenaga kerja, demikian anjuran para ahli pendidikan negeri itu. Para mahasiswa dengan usia di atas 50 tahun akan mendapat potongan uang kuliah sepuluh persen, sementara yang berusia di atas 60 tahun memperoleh potongan 20 persen. Tawaran lainnya adalah memberikan kesempatan para warga usia lanjut mengambil mata kuliah dalam kelas yang terdiri dari kelompok umur yang sama, tetapi tetap dapat berinteraktif dengan mahasiswa usia muda dalam lingkungan kampus. Mereka dapat mendaftar masuk universitas tanpa syarat minimum lulus O-level (angka minimum tingkat sekolah menengah atas) serta tak perlu menjalani tes ujian masuk atau wawancara demikian sejumlah prasyarat dan kemudahan yang diperoleh warga lansia. Ujian bukan merupakan kewajiban bagi mahasiswa lansia yang ingin memperoleh ijazah dari satu mata pelajaran tertentu berdasarkan kehadirannya. Mahasiswa yang sudah memperoleh ijazah dapat melanjutkan mengambil mata pelajaran lainnya untuk memperoleh diploma dan kemudian melanjut kejenjang berikuitnya untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Mata kuliah yang ditawarkan mulai dari disiplin ilmu bahasa, pengetahuan sosial, tehnology serta tata boga. Salah satu calon mahasiswa lansia adalah Jagjeet Singh, 62 seorang pensiunan guru, yang bercita-cita ingin mengambil gelar kesarjanaan dalam bidang konseling belajar -mengajar. "Mengapa saya harus diam duduk di rumah padahal ada kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru setiap hari," katanya kepada DPA. Para pemimpin negara Singapura menekankan kepada warganya bahwa dengan meningkatnya kesejahteraan dan sosial negara maka rantang usia harapan hidup akan semakin tinggi yang akan membawa konsekwensi warganya harus tetap bekerja hingga usia lanjut. Belajar sepanjang hidup "meningkatkan rasa percaya diri dan tetap menjaga kesehatan mental" seseorang," kata Lim Boon Meng salah seorang menteri di kantor Perdana Menteri. "Selain itu juga membuka ke dunia baru berupa jaringan kehidupan sosial dan pengetahuan." (*)
Copyright © ANTARA 2007