Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan masyarakat tidak perlu risau dengan kondisi nilai tukar (kurs) rupiah yang menyentuh angka psikologis baru di Rp15.000 per dolar AS.
"Rupiah saya kira tidak ada masalah, kenapa mesti risau di Rp15.000. Saya bilang tidak perlu risau karena inflasi masih bagus dan utang masih rendah," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan pula bahwa pemerintah mempunyai strategi untuk menekan laju impor, diantaranya melalui program B20, pariwisata, dan penerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN)
"APBN kita juga sangat kredibel. Tidak ada masalah pendanaan. Kami bayar untuk Palu, Ibu (Menkeu) Ani kasih uangnya," kata dia.
Pergerakan kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ini bergerak melemah sebesar 45 poin menjadi Rp15.061 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.016 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang naik menjadi salah satu faktor yang mendorong rupiah kembali tertekan terhadap dolar AS.
"Sentimen obligasi Amerika Serikat itu mendorong aliran dana cenderung keluar dari pasar negara berkembang," kata dia.
Baca juga: Imbal hasil obligasi AS tekan rupiah menjadi Rp15.061
Baca juga: Gubernur BI: Jangan lihat kalau Rp15 ribu sudah kiamat
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018