Jakarta (ANTARA News) - Hanum Rais yang juga merupakan putri dari Amien Rais memberikan klarifikasi mengenai pernyataannya soal kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet.

Dirinya mengaku teledor mengunggah berita terkait penyerangan yang dialami Ratna Sarumpaet. Meski sempat mengkonfirmasi sebelumnya untuk mengecek kebenaran berita penganiayaan itu langsung kepada Ratna Sarumpaet, namun ternyata hal itu tidak cukup.

“Memohon maaf adalah ajaran besar dalam Islam ketika kita berbuat keliru. Saya secara pribadi mohon maaf atas kecerobohan dalam mengunggah berita meski telah bertabayyun pada ibu Ratna S langsung, hingga pada akhirnya yg bersangkutan telah mengaku berbohong," tulis Hanum Rais seperti dikutip Antara dari akun Twitter resminya @hanumrais, Rabu.


Hanum Rais mempercayai penjelasan Ratna Sarumpaet yang menyebut telah dianiaya karena telah mengenal sosok ibu Atiqah Hasiholan tersebut sejak lama.

"Pertemanan dan hubungan baik selama ini membuat kami mudah tersentuh dan iba, apalagi saat beliau dengan meyakinkan menceritakan adegan pengeroyokan dengan air mata serta menunjukkan bekas di wajah. Nahas, beliau mencederai kepercayaan kami semua, seluruh masy Indonesia," lanjutnya.

"Sebuah pelajaran bagi kami, kita semua, di era yang penuh dengan intrik dan tipu muslihat, ternyata tabayyun tak cukup. Namun taqarrub pada-Nya yang terus dipelihara, agar kita selalu mengetahui siapa sahabat yang tulus dan mereka yang menikam dari belakang. Wallahu a’lam bissawab," pungkas Hanum Rais.

Seperti diberitakan sebelumnya, aktivis Ratna Sarumpaet telah mengakui bahwa tidak terjadi penganiayaan pada dirinya dan membenarkan luka lebam di wajahnya karena melakukan prosedur bedah plastik.

Baca juga: Akhirnya, Ratna Sarumpaet akui tidak ada penganiayaan

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga evaluasi posisi Ratna Sarumpaet


Baca juga: Hanum siapkan buku petualangan islami di Amerika

Baca juga: Ratna Sarumpaet minta maaf pada Prabowo

Baca juga: RSK Bina Estetika benarkan Ratna Sarumpaet berobat pada 21 September


Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018