Keunikan perhiasan dari “tangan dingin” Jeany terlihat dari taburan mutiara air tawar dari berbagai bentuk dan ukuran dengan rancangan yang disesuaikan dengan busana yang dikenakan. Jeany juga menampilkan koleksi yang terbuat dari kuningan, seperti yang tertulis dalam rilis yang diterima, Rabu.
Karya perhiasan Jeany terwujud dalam bentuk kalung, giwang, sirkam, anting, gelang, sunting, jurai, mahkota, dan hiasan pinggang serta bahu yang dikombinasi dengan perhiasan adat dari daerah-daerah tersebut.
Baca juga: Keunggulan perhiasan etnik Indonesia di pasar dunia
Di akhir peragaan busana, Jeany mengatakan bahwa dirinya menampilkan karya Nusantara di pentas dunia. “Saya sangat bersyukur dan bangga bisa memamerkan kekayaan warisan leluhur bangsa Indonesia di panggung Milan Fashion Week Spring Summer 2019, karena untuk tampil di sini itu tidak mudah dan tidak cukup hanya dengan materi tapi lebih kepada komitmen dan etika dalam dunia fashion itu sendiri,” ungkapnya.
Jeany berharap bahwa kedepannya ia dapat tampil lebih baik lagi dan semakin bermanfaat bagi kemajuan UKM Indonesia terlebih untuk kelestarian budaya bangsa kita.
Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018