diharapkan dalam tiga hari mendatang sudah mulai melakukan pemboran di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.

Jakarta, (ANTARA News) - Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyediakan sarana air bersih melalui sebanyak 25 sumur bor di beberapa lokasi yang membutuhkan, termasuk rumah sakit dan lokasi pengungsian.

Selain akan membangun sarana air bersih yang baru, Badan Geologi juga akan mengaktifkan kembali sarana air bersih yang sudah ada.

"Tim Tanggap Darurat (TTD) Badan Geologi sudah dilokasi bencana sejak hari Sabtu (29/9). Selain memetakan lokasi bencana, tim juga akan membangun sarana air bersih di lokasi-lokasi pengungsian dan rumah sakit," kata Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar usai Konferensi Pers di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, pekerjaan untuk menyediakan sarana air bersih melalui sumur bor ini memerlukan waktu, mengingat dibutuhkannya tenaga kerja yang memiliki kompetensi khusus, namun demikian Rudy menginformasikan, bahwa saat ini para pekerja pemboran yang sudah dalam perjalanan dari Mamuju ke Palu, diharapkan dalam tiga hari mendatang sudah mulai melakukan pemboran di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.

"Badan Geologi menyiapkan empat tim untuk melakukan pemboran, dua tim sudah dalam perjalanan dari Mamuju ke lokasi bencana dan dua tim lagi hari ini berangkat dari Bandung menuju Palu dengan membawa alat langsung dari Bandung," ujar Rudy.

Diperkirakan saat ini kebutuhan sarana air bersih di sentra-sentra pengungsian dan rumah sakit didaerah terdampak (Kabupaten Sigi, Donggala dan Palu) berjumlah 25 unit. Sementara dalam pelaksanaan kegiatannya akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Tim TTD Badan Geologi akan bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam melaksanakan kegiatannya agar tidak terjadi tumpang tindih. Harus ada komando dari satgasnya untuk pelaksanaannya," jelas Rudy.

Rudy juga menambahkan, selain membangun sarana air bersih berupa 25 unit sumur bor yang baru, Badan Geologi juga akan mengaktifkan kembali empat unit sumur-sumur bor yang sebelumnya telah dibangun oleh Badan Geologi, namun mengalami kerusakan akibat gempa.

"Saya sudah memerintahkan kepada tim yang bekerja disana untuk menyelesaikan sumur bor ini jangan terlampau lama sehingga kebutuhan air bersih para pengungsi dapat terpenuhi," kata Rudy.

Baca juga: Badan Geologi petakan potensi kebencanaan di Indonesia

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018