Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas H Pareira, di Jakarta, Rabu malam, mengkritik Menlu Malaysia Syed Hamid Alba yang sama sekali tak ada rasa penyesalan apalagi meminta maaf atas kejadian yang dilakukan polisi Malaysia memukul secara keroyokan dan sadis terhadap seorang wasit senior cabang olahraga karate dari Indonesia. Andreas Pareira mengatakan hal itu kepada ANTARA, menanggapi sejumlah pernyataan Menlu Malaysia di Istana Merdeka, Jakarta, usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa. "Sama sekali tak ada rasa penyesalan apalagi meminta maaf atas kejadian memalukan yang dilakukan polisi Malaysia yang melakukan pemukulan secara keroyokan dan sadis terhadap seorang wasit senior cabang olahraga karate dari Indonesia," tegas Andreas Pareira. Bahkan, menurutnya, Menlu Malaysia itu malah mengatakan pihaknya sudah cukup baik kepada Indonesia, yakni memberikan pekerjaan kepada jutaan TKI di negerinya. "Bukankah ini menunjukkan sikap arogansi berlebihan," tandas Andreas Pareira dalam nada semakin tinggi. Karena itu, perlu ada tindakan tegas oleh pemerintah, apakah itu melalui Departemen Luar Negeri, atau Polri, agar Malaysia bisa lebih menghormati warga negara Indonesia di negara tersebut. "Kita tak perlu membalas dengan melakukan pengeroyokan terhadap orang Malaysia yang diundang dalam suatu event olahraga, kesenian atau apa saja di Jakarta. Cukup ada suatu aksi kongkret, yang menyatakan ketidaksukaan kita diperlakukan sangat tidak bersahabat oleh negara yang mengaku serumpun dengan kita," tukas Andreas Pareira. (*)

Copyright © ANTARA 2007