Sudah ada 350 orang teknisi di sini, ditambah 87 orang yang nanti bekerja di transmisi
Palu (ANTARA News) - PLN menambah teknisi sebanyak 87 orang untuk bekerja memperbaiki gardu induk, transmisi, dan distribusi yang rusak di wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah.
"Sudah ada 350 orang teknisi di sini, ditambah 87 orang yang nanti bekerja di transmisi di distribusi dan rumah-rumah penampungan," kata General Manager PLN Transmisi Jawa Bagian Tengah Edwin Nugraha Putra di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Rabu.
PLN mengirimkan 87 teknisi langsung dari Jakarta dengan membawa peralatan untuk memperbaiki gardu induk, transmisi, dan pusat pendistribusian listrik agar segera menyala.
Para teknisi tersebut merupakan tim ketiga yang dikirim oleh PLN untuk memulihkan listrik di wilayah bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah. Sebanyak 87 orang teknisi tersebut akan bekerja selama 10 hari dan akan diganti oleh tim berikutnya.
Selain itu Edwin mengatakan PLN juga membawa 10 unit genset berkapasitas 5000 watt untuk bantuan penerangan di lokasi-lokasi pengungsian mengingat listrik belum sepenuhnya pulih.
"Genset untuk sementara akan dipakai di tempat-tempat pengungsian supaya ada listrik untuk dipakai memasak," kata Edwin.
Dia mengatakan genset akan disebar ke berbagai kamp pengungsian yang belum mendapat bantuan penerangan.
Berdasarkan pantauan Antara, kondisi lalu lintas Bandara Mutiara Sis Al-Jufri masih disibukkan oleh penurunan logistik dan relawan yang berdatangan dari berbagai daerah.
Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU yang datang mengirimkan logistik kembali berangkat dengan membawa masyarakat yang ingin keluar dari Kota Palu dengan tujuan beberapa kota terdekat.
Kondisi bangunan bandara runtuh di beberapa bagian atap dan retak-retak pada dinding. Lingkungan di sekitar bandara juga tidak steril karena tercium bau urin manusia hampir di setiap sudut bangunan.
Baca juga: PLN berhasil operasikan kembali dua gardu induk pascagempa
Baca juga: PLN kirim personel dan genset ke Palu-Donggala
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018