Hubungan antara negara-negara di Asia, khususnya Asia Timur dan Asia Tenggara semakin meningkat, demikian juga dengan hubungan antara Indonesia dengan Tiongkok. Namun sebagai dua negara dengan populasi yang besar, pemahaman dua arah antar-masyarakat
Jakarta, (ANTARA News) - Universitas Indonesia dan Universitas Huaqiao, China, sepakat melakukan kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman antarmasyarakat kedua negara.
"Hubungan antara negara-negara di Asia, khususnya Asia Timur dan Asia Tenggara semakin meningkat, demikian juga dengan hubungan antara Indonesia dengan Tiongkok. Namun sebagai dua negara dengan populasi yang besar, pemahaman dua arah antar-masyarakat kedua negara masih perlu ditingkatkan," kata pengamat wilayah Tiongkok, Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI Jona Widhagdo Putri di Jakarta, Rabu.
Kerja sama dua universitas itu ditandai dengan telah ditandatanganinya Letter of Agreement for Academic Exchange, Scholars and Educational Resources Between Universitas Indonesia (UI) and Huaqiao University dilaksanakan di Huaqiao University, Xiamen, Provinsi Fu Jian, China.
Pihak UI diwakili Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Arie Setiabudi Soesilo, dan pihak Huaqiao University diwakili oleh Lin Hongyu, Dekan College of International Relations.
Dikatakan Jona, masih banyak masyarakat Tiongkok yang tidak terlalu mengenal Indonesia dan juga sebaliknya. Hal ini, katanya, diketahui ketika dirinya berkesempatan menjadi dosen tamu mahasiswa sarjana di Huaqiao University.
Sewaktu ditanya tentang Indonesia, hampir semua mahasiswa tidak terlalu mengenal bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi keempat di dunia dan Indonesia adalah negara dengan luas daerah yang cukup besar. Namun saat ditanya siapa yang tahu pulau Bali, hampir semua mengangkat tangan.
Begitupun sebaliknya, banyak masyarakat Indonesia, belum mengenal Tiongkok secara menyeluruh, bahwa Islam menyebar dari Negara Arab ke Tiongkok lebih dari 1.300 tahun yang lalu, Tiongkok memiliki populasi Muslim yang besar sekitar 20 juta orang, sangatlah wajar apabila di setiap kota di Tiongkok banyak ditemukan Masjid dan rumah makan halal, di banyak kota di Tiongkok juga dapat ditemukan rumah ibadah lainnya seperti gereja dan vihara.
"Saat ini Tiongkok dan Indonesia telah memiliki tiga mekanisme tingkat tinggi di tiga bidang yaitu ekonomi, politik, hukum dan keamanan, serta hubungan antarmasyarakat. Walaupun demikian hasil diskusi dan tanya jawab dengan profesor dan para Mahasiswa di Universitas Huaqiao mencerminkan bahwa di level akar rumput pemahaman antara masyarakat kedua negara masih jauh dari yang diharapkan," kata Jona.
Ditambahkan, Pusat Kajian Indonesia di Universitas Huaqiao adalah satu di antara delapan pusat yang saat ini ada di Tiongkok. Dengan menjalin kerja sama antara lembaga pendidikan dan pusat penelitian, diharapkan kerja sama kedua negara tidak hanya bertumpu pada level pemerintahan tingkat tinggi dan bidang ekonomi perdagangan saja, namun juga dapat menyentuh level akar rumput.
Pusat Kajian Indonesia didirikan di Universitas Huaqiao akhir 2016, saat ini mahasiswa Indonesia yang belajar di universitas itu berjumlah lebih dari 300 orang dari jumlah mahasiswa asing sekitar 4.000 orang, maka tidaklah mengherankan apabila UI menjalin kerja sama dengan Universitas Huaqiao.
Baca juga: Alasan Universitas Huaqiao punya pusat studi Indonesia
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018