Lucknow, India (ANTARA News) - Polisi menutup untuk sementara Taj Mahal dan memberlakukan larangan keluar rumah di sejumlah daerah kota Agra, India, setelah muslim di daerah tersebut membakar truk dan bentrok dengan polisi untuk memprotes kematian empat rekan mereka yang ditabrak truk. Satu orang dilaporkan tewas oleh tembakan polisi dan sembilan lain cedera dalam kerusuhan yang terjadi setelah empat muslim tewas ditabrak truk ketika mereka pulang dari "Shab-e-Barat", atau "malam pertobatan", di mana mereka berdoa bagi orang-orang yang meninggal. Massa yang marah membakar sedikitnya 20 kendaraan, terutama truk, kata sejumlah pejabat. Satu toko sepatu dibakar dalam kerusuhan tersebut. Tayangan televisi menunjukkan asap membubung di atas kawasan itu, pemuda-pemuda muslim melemparkan botol serta batu, dan sederetan truk dibakar. "Mereka melemparkan batu ke arah polisi yang dikirim untuk menghentikan kekerasan di satu daerah, namun keadaan telah terkendali ketika orang-orang kami melakukan tugas," kata perwira polisi daerah itu Brij Lal. Setelah menutup Taj Mahal untuk wisatawan Rabu, musoleum itu kemudian dibuka lagi dengan pengamanan ketat, kata beberapa pejabat. Sekolah dan perguruan tinggi diperintahkan tutup di kota padat itu ketika polisi berusaha memadamkan kerusuhan tersebut. Orang tewas tertabrak bis atau truk merupakan hal yang biasa di India. Massa sering bereaksi matah atas kecelakaan-kecelakaan seperti itu, khususnya jika korban bagian dari prosesi keagamaan. Sebelumnya bulan ini, peziarah Hindu mengamuk di dekat New Delhi, ibukota India, dengan membakar bis dan memblokade sebuah jalan raya utama, setelah dua orang dari mereka ditabrak truk. Di Agra, anggota parlemen daerah Raj Babbar menuduh polisi-polisi yang korup membiarkan truk bergerak melewati jalan yang digunakan oleh sejumlah besar muslim. Muslim India berjumlah lebih dari 13 persen dari 1,1 milyar penduduk India yang mayoritas beragama Hindu. Meski masyarakat muslim dan Hindu umumnya hidup berdampingan secara damai, kerusuhan kadang meletus antara kedua kelompok tersebut, menewaskan puluhan orang. Taj Mahal dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan di Agra sebagai musoleum untuk istrinya Mumtaz Mahal. Bangunan itu, yang diselesaikan pada 1648, dikunjungi sekitar 20.000 tamu setiap hari, demikian laporan Reuters. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007