Kita fokus terlebih dahulu untuk menolong warga Kaltara yang ada di lokasi bencana...

Tanjung Selor (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie mengatakan pemerintah provinsi akan berkoordinasi dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut untuk membantu pemulangan ratusan warganya yang sedang belajar di daerah terdampak gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

"Untuk biaya pemulangan, nanti akan dibantu Pemprov Kaltara melalui Biro Kesra (Kesejahteraan Rakyat)," katanya di Tanjung Selor, Rabu.

Ratusan pelajar asal Kaltara yang menuntut ilmu di berbagai pasantren di Palu kini ditampung di Pesantren Al-Khairaat.

"Kita fokus terlebih dahulu untuk menolong warga Kaltara yang ada di lokasi bencana. Meski kondisinya aman, tapi mereka kekurangan logistik berupa makanan dan air minum," demikian Irianto.

Pemerintah Kaltara sudah membentuk tim kecil guna menggalang dan menyalurkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu, serta membantu mengevakuasi warganya dari sana.

Tim yang akan dikoordinasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Asisten I Sekretariat Provinsi itu juga akan membantu upaya pemulihan trauma korban gempa di Palu.

Aparat Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman; Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Palang Merah Indonesia (PMI) dan lembaga terkait lainnya masuk dalam tim tersebut.

Selain itu ada 50 sukarelawan yang akan diberangkatkan ke lokasi bencana. Mereka bertugas membawa bantuan logistik dari Kaltara serta menjalankan tugas kemanusiaan di Palu dan Donggala.

Target utamanya adalah ratusan pelajar dari sejumlah daerah di Kaltara yang menuntut ilmu di Palu dan kini mengungsi di Pesantren Al-Khairaat.

"Saya minta tim ini dan siapa saja yang terlibat di dalamnya persiapan harus dimatangkan dalam sepekan ini," katanya.

Baca juga: BNPB: korban gempa-tsunami Sulteng 1.374 meninggal
Baca juga: Jenazah korban gempa dan tsunami segera dimakamkan

Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018