Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, melonjak 15,3 dolar AS per ounce

Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena perdebatan atas defisit anggaran Italia membuat kurs euro dan saham Eropa turun, sehingga memicu permintaan terhadap aset-aset safe-haven.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, melonjak 15,30 dolar AS atau 1,28 persen, menjadi ditutup pada 1.207,00 dolar AS per ounce.

Pemerintah Italia telah mengusulkan anggaran 2019 dengan defisit meningkat jadi 2,4 persen dari produk domestik bruto negara itu. Meskipun masih tetap di bawah batas Uni Eropa sebesar tiga persen, tetapi akan menjadi tiga kali lipat dari target defisit pemerintah sebelumnya.

Meskipun ada desakan dari menteri-menteri keuangan zona euro bagi Roma untuk mempertimbangkan kembali rencana peningkatan defisit, Italia pada Selasa (2/10) mengatakan tidak akan mengubah target defisit 2,4 persen.

Retorika perselisihan dan anti-euro menyeret turun ekuitas di Eropa. Euro juga melemah terhadap dolar AS.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,21 persen menjadi 95,125 pada pukul 17.24 GMT.

Tetapi dolar yang lebih kuat gagal menahan kecenderungan kenaikan emas, karena mentalitas safe-haven berlaku, kata para analis.

Adapun logam mulia lainnya, sebut Xinhua, perak untuk pengiriman Desember naik 18,6 sen AS atau 1,28 persen, menjadi ditutup pada 14,693 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 naik 5,60 dolar AS atau 0,68 persen, menjadi menetap di 833,50 dolar AS per ounce.

Baca juga: Dolar AS menguat dipicu rencana peningkatan defisit di Italia

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018