"Kami berencana dalam waktu dekat minta waktu menghadap Kapolri dan pejabat-pejabat lain membicarakan masalah ini," kata Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Selasa malam.
Dia mengatakan pasca kejadian yang terjadi pada 21 September lalu, Ratna dan keluarga tidak berani melapor karena selain dianiaya, juga mendapat ancaman dari pelaku yang tidak dikenal tersebut.
Prabowo menegaskan, apa yang menimpa Ratna sangat tidak bisa ditolerir karena kekerasan dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan di negara demokrasi.
"Bagi saya ini adalah suatu tindakan di luar batas. Walaupun Ibu Ratna pasrah, bahwa kita yang akan mempermasalahkan," ujarnya.
Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Amien Rais mengatakan rencana pertemuan itu karena Kapolri merupakan penanggung jawab keamanan di masyarakat.
Dia berharap ada masukan kepada Kapolri untuk menegakkan hukum dan keadilan sehingga pelakunya harus segera ditangkap.
"Kami akan bicara dengan Kapolri dari hati ke hati. Ini jaman transparansi, kita tidak bodoh-bodoh amat lah, kita akan pecahkan masalah ini dengan sebaik-baiknya apalagi saat ini hingga April 2019 sangat sensitif," ujarnya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018